A Hope In Winter ✔️

prolog

●●●

'Aku tahu aku terlihat egois, aku tahu tidak hanya aku yang terluka ketika melihat rumah ku yang penuh canda tawa kini telah rusak. Tapi eomma appa perlu kalian ketahui kalau yang aku butuhkan hanyalah peran kedua orang tua yang utuh dalam hidup ku supaya aku memiliki alasan untuk tetap bertahan dalam waktu yang lama' _ park jimin

3 mei 1998

"Oh jadi anda nenek dari anak nakal ini. Tolong nya jaga perilaku cucu anda agar mengerti patasannya"

"Apa maksud anda nyonya, saya tak mengerti. Sebenarnya ada apa ini?" tanya sang nenek yang belum mengerti ucapan orang didepan nya.

"Jadi begini nyonya kim, atas pemberitahuan nyonya song. yoongi tadi sedang bertengkar dengan yong bin. Dan yoongi tadi hampir saja mencekik yong bin saat mereka bertengkar. ibu yong bin tidak terima dan melaporkan hal ini pada saya" sang nenek langsung memandang cucunya terkejut, yang dipandang hanya menunduk.

"Apa benar begitu yoongi-yya? siapa yang mengajari mu berbuat seperti itu. bagaimana bisa kau ingin mencelakai teman mu begitu?!" ucap nenek kim memarahi yoongi.

"Heh, sudah sepatutnya anda memarahinya seperti itu" cibir nyonya choi menyeringai.

"Sudahlah nyonya, yoongi masih kecil, dia mungkin tak bermaksud melakukannya. Dia hanya bermaksud membela dirinya. Hanya cara nya saja yang salah" bela kepala sekolah yang merasa hawa semakin memanas karena ada perdebatan.

"Tapi dia harus diberi pengertian agar tak melakukan hal itu kembali, seonsaeng-nim" ucap sang nenek.

****
.
.
.

.
.
.

.
.

15 februari 2004

"Seon hee bagaimana keadaan jimin?"

"Dia sudah sedikit membaik sekarang eomma, setelah menjalankan kemoterapi tadi siang. Walaupun sebentar lagi juga akan ada tranpatasi sum-sum. Eomma tahu, setiap aku melihat jimin seperti ini aku merasa seolah bisa merasakan kesakitannya── membayangkan betapa berat seorang anak 4 tahun menerima berbagai macam pengobatan untuk menunjang kehidupannya. itu pasti sangat menyakitkan"

"Kau yang sabar, jangan pernah putus asa. Eomma yakin cucu ku anak yang kuat"

****
.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

4 januari 2011

"Cepat tangkap dia jangan sampai kabur, dia akan membocorkan semua rencana kita. Palli!!" teriak seseorang saat melihat orang yang amat ia benci terlihat memperhatikan dirinya juga teman-temannya yang sedang membicarakan hal penting tentang pengambilan kunci jawaban ujian. Namja yang saat itu tak sengaja melihat langsung melarikan diri agar tak tertangkap oleh mereka.

"Park yoongi, berhenti kau!!!"

"...kalian hadang dia kearah sana" salah satu remaja laki-laki itu menunjuk kearah kiri. Dan yang lima lainnya berpencar kesegala arah, untuk mencari orang yang tadi terpergok mendengarkan pembicaraan mereka.