Bagian Keenambelas

32 2 1
                                    

"Kinan papa..."

Kinan membuang pandangannya menatap langit-langit kamarnya.

"Maaf..."

Kinan tersenyum sinis, maaf? Bukan masalah fisiknya yang tersakiti, tapi batinnya yang menjerit pilu.

Ridwan menggenggam tangan Kinan yang langsung di tepis olehnya, "Papa sama mama kamu udah nggak cocok sayang."

Kinan menatap Ridwan, "Apa karena selingkuhan itu?"

"Kinan!" Bentak Ridwan.

Kinan menatap nyalang papanya, "Kenapa?! Jangan pernah menyembunyikan fakta pahhh!"

Ridwan menghela napas pelan, dia tau anaknya saat ini sedang berada di puncak kemarahan.

"Kinan ... Kalian sama berharganya buat papa, papa ingin kalian akur. Ini salah papah, dan justru mereka yang paling tersakiti...."

"...kinan, penyesalan terbesar dalam hidup papah adalah menduakan orang yang papa cinta."

Kinan menatap ke luar jendela, "Apa Kinan juga kesalahan terbesar papa?"

Ridwan menggeleng, "Kamu anugerah terindah buat papa."

"Bohong!"

"Besar mana cinta papa ke Kinan, dan anak selingkuhan papa?" tanya Kinan telak.

Ridwan terdiam, tak sanggup membalas ucapan kinan. Kinan tersenyum sinis, "Dia kan? Kalo gitu apa artinya Kinan di hidup papa?! APA?!"

"Kinan...."

"Kinan mau istirahat"

"Kinan...."

Kinan memiringkan tubuhnya membelakangi Ridwan. Hatinya terlalu lelah menghadapi papanya yang tidak benar-benar menyayanginya.Ridwan menghela napas pelan, mencoba mengalah untuk saat ini.

Dia mencium puncak kepala Kinan lalu pergi meninggalkan kamar Kinan.

Hikss

Hikss hikss

Kinan meremas spreinya kuat. Papanya mungkin sayang padanya, tapi tidak lebih sayang pada anak selingkuhan itu.

Kinan tidak sudi jika harus bertemu mereka. Lima belas tahun dia hidup dalam kebohongan, hingga dua tahun yang lalu semuanya terbongkar.

"Papa...."

"...Kinan sayang papa. Tapi papa udah ngecewain Kinan...."

"...Papa patahin hati Kinan ... Papa yang selama ini Kinan anggap super hero ternyata tak lebih dari seorang pengkhianat."

Kinan memejamkan matanya. Memori kenangan manis bersama papanya kembali mampir. Jika saja dia tidak mengetahui fakta ini, mungkin sampai saat ini dia masih bahagia bersama orangtuanya.

Kebahagiaanya hancur hanya karena satu kalimat. Papanya berselingkuh selama itu, dan kenapa mamannya masih mempertahankan semuanya? Kinan muak, dia muak dengan kedua orang tuanya.

Kinan mengambil ponselnya, mencari nama seseorang yang akan dia hubungi. hanya satu orang yang mengerti dirinya saat ini. Dia butuh Aji, hanya dia sumber kekuatan Kinan.

"Ya?"

"Aji..."

"Gue otw sekarang"

Kinan menutup sambungan telpon. Benar kan? Tanpa mengatakan apapun, Aji bahkan langsung paham akan keinginan hatinya.

***

Aji langsung memakai jaketnya dan melajukan motornya ke rumah Kinan. Dari suara gadis itu, dia tau bahwa Kinan sedang tidak baik-baik saja.

Masih ada setengah jam lagi sebelum bel masuk berbunyi. Jarak rumahnya dengan Kinan pun tidak terlalu jauh.

My Captain (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang