Bagian Kedelapan

37 6 0
                                    

"Tau ngga Yas?!"

"Engga"

Mika mendengus mendengar jawaban Yaswa yang kelewat santai "Aji nanti mau tanding futsal!" ujarnya kesal

Yaswa menatap Mika cepat "Seriusan? Kapan? Dimana? Mika ihhhh....jawab dong?!" tanyanya beruntun

Mika berdecak "Gimana gue mau jawab kalo tuh mulut nyerocos mulu"

Yaswa menyengir "Dia mau tanding futsal di lapangan Rame Raya jam 3 sore. Nonton nggak?" jelas Mika

Yaswa mengangguk cepat. Ya kali dia tidak nonton. Rugi dong.

"Emangnya dia tanding sama siapa?" tanya Ayu heran

Mika menggulir ponselnya "Katanya sih sama Rasya anak Jaya Bangsa" jelas Mika

Yaswa mengerutkan keningnya. Dia seperti pernah mendengar nama Rasya. Tapi dimana?

"Rasya siapa sih?!" tanya Yaswa heran

"Rasya Armadan masa lo ngga tau?!" sahut Siska tidak percaya

Yaswa menatap ketiganya bingung. Memangnya siapa dia sampe Yaswa harus tau.

Mika berdecak "Dia tuh kapten futsal sekaligus badboy-nya Jaya Bangsa. Udah lah, nanti juga lo tau orangnya" ujar Mika

Yaswa memilih mengangguk mendapati ketiganya yang terlihat kesal. Apa Yaswa berbuat salah? Dia kan memang tidak tau sii Rasya itu.

                                 🍭🍭🍭

Rasya dan teman-temannya sudah berada di lapangan Rame Raya sejak beberapa menit yang lalu.

Axel berdecak "Gimana kalo mereka ngga jadi dateng?" dengus Axel. Jelas saja, ini sudah lewat tiga puluh menit dari waktu yang disepakati, tapi mereka belum menampakkan batang hidungnya.

Rasya tidak menghiraukan Axel yang sedari tadi tidak bisa diam. Dia membuka ponselnya. Senyumnya seketika mengembang mendapati nomer seseorang.  Dia belum sempat chat Yaswa, apakah dia chat sekarang saja? Rasya menggeleng. Lebih baik dia chat setelah pertandingan saja.

Rasya mengalihkan pandangannya menatap Aji dan beberapa temannya memasuki lapangan.

Rasya menatap Aji sinis "Gue kira kalian mau jadi pegecut" ucapnya remeh.

"Ngga usah banyak bacot. Kita lihat aja nanti, siapa yang pengecut sebenarnya" sahut Rano sinis

Rasya tersenyum culas "Oke. Kita langsung mulai aja"

Pritttt

Pertandingan berlangsung sengit. Kedua kubu sama kuatnya. Aji memimpin, dia mengoper bola ke Bayu, Bayu menghindari Axel yang mencoba merebut bola. Bayu tersenyum sinis, dia mengoper bola ke Aji dan Aji langsung menembakkan bola ke gawangan dengan tendangan keras.

Golll

Rasya mengepalkan tangannya. Dia kembali berlari kemudian mengambil alih bola yang dibawa Caksa "Ndraa!" Rasya mengoper bola ke Mandra yang langsung sigap diterima Mandra. Mandra mengoper bola kembali pada Rasya. Rasya mempermainkan bola setelah kemudian menembakkannya ke gawang dan---masuk.

Golll

Teriakan penonton yang kebanyakan kaum hawa mendominasi. Mereka menjerit ketika melihat para pemain futsal itu bermain dengan cantiknya.

Skor saat ini unggul 1:1. Lapangan mulia memanas. Pemain dari Jaya Bangsa mulai bermain kasar. Aji dan yang lainnya mencoba tenang. Sesekali mengimbangi taktik mereka yang cenderung curang. Rano menggiring bola dia mengoper ke Caksa setelah melihat ada peluang. Caksa sigap menerima, dia mendengus melihat Axel dan Mandra menghalangi langkahnya.

My Captain (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang