Bagian Keduabelas

36 5 2
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam tapi Yaswa belum juga menuju ke alam mimpi. Tangannya sibuk menggulir menstalking akun ig cowok-cowok keren.

"Ya ampun kenapa ganteng banget sihh" gumamnya

"Nah ini nih calon masa depan gue yang kedua"

Yaswa berganti menstalking akun ig milik tentara "Gantengnya anjir"

Dia jadi membayangkan, jika Aji sudah jadi tentara, pasti dia akan seganteng selingkuhannya ini. Seandainya saja, Aji mau meliriknya barang sejenak. Pasti dah tuh anak bakal jatuh cinta sama dia.

Yaswa menghembuskan napas pelan. Dia meletakkan ponselnya dan menatap langit kamar.

"Apa gue terang-terangan aja ngedeketin Aji?"

"Kapan sih tuh anak peka kalo gue suka sama dia"

"Atau jangan-jangan tuh anak udah balikan lagi sama mantannya yang cantiknya kaya dewi salju"

Yaswa bermonolog sendiri. Sepertinya dia memang harus terang-terangan ngedeketin Aji. Ya, daripada kode terus tapi orangnya engga peka.

Yaswa tersenyum lebar, baiklah besok dia akan mulai mendekati Aji terang-terangan. Semangat Yaswa!!!

Yaswa mengambil ponselnya. Ehm, dia jadi penasaran apakah Aji sudah tidur atau belum. Dia mengirimkan pesan untuk Aji.

Yaswa
Aji

Aji
Apa?

Yaswa
Belum tidur?

Yaswa mendengus mendapati Aji yang hanya membaca pesannya. Apakah dia tidak mampu mengetik walau hanya sekata? Ishh, menyebalkan.

Yaswa meletakkan ponselnya kemudian memejamkan mata bersiap menuju alam mimpi. Semoga saja dia memimpikan Aji.

🍭🍭🍭

Aji menatap nanar Kinan yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Bisa dia lihat pergelangan tangan kanannya yang tergores cukup parah ditambah wajahnya yang memiliki beberapa memar.

Aji menghela napas pelan. Dia melirik Fella yang tertidur di sofa ruangan ini. Aji menggenggam tangan Kinan.

Kinan adalah sosok pribadi yang baik. Dia begitu murah senyum dan terkenal ramah. Meskipun Kinan cukup pendiam tapi tidak membuat dia dijauhi orang.

Dia memang sering mendengar Kinan bercerita tentang kedua orang tuanya yang jarang akur. Dulu, mungkin dialah yang menjadi tempat bersandar gadis ini. Barangkali juga, karena tidak ada sandaran lagi, Kinan jadi nekat melakukan hal ini.

Aji mengalihkan pandangannya menatap ponse yang berbunyi menandakan pesan masuk.

Yaswa
Aji

Aji
Apa?

Yaswa
Belum tidur?

"Aji....."

Aji menoleh dan melihat Kinan yang memanggilnya lemah. Aji memasukkan ponselnya kedalam saku dan bergegas memanggil dokter.

Fella terbangun dan langsung menghampiri Kinan yang sedang diperiksa dokter.

"Kondisi Kinan tidak perlu terlalu di khawatirkan. Hanya saja, psikisnya memang sedikit terguncang. Luka-lukanya pun bisa sembuh dalam beberapa hari"

My Captain (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang