15 tahun kemudian...."Mom.. Mom.. Dimana kau simpan sepatuku, mom? Aku sudah terlambat nih" teriak seorang pria kepada ibunya.
Yuri yang sedang asik membaca koran langsung menghampiri pria itu.
"Aduh Kai.. Bisa tidak kau itu cari dulu dan jangan berteriak seperti itu"
"Mom.. Kai akan terlambat, cepat mom beritahu dimana sepatuku?"
Yuri berjalan meninggalkan Kai, tak lama dia kembali dengan menenteng sepatu sneakers milik Kai.
"Ini.. Kai kau kan punya mata untuk apa kau berteriak, cari pakai matamu itu!"
Kai hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Hehehe.. Maaf mom.. Mom, Kai pergi dulu yah.. Bye"
"Hati-hati jangan ngebut"
"Yes Mom" teriaknya.
Kai melajukan mobilnya dengan sangat kencang, dia memutar musik di dalam mobilnya dengan volume yang sangat keras. Kepalanya mengayun menikmati alunan musik itu. Tiba-tiba ponselnya berbunyi dia langsung mengangkatnya.
"Hah.. Seul.. Ada apa?"
"....."
"Sebentar lagi aku akan sampai sayang, kau tunggu saja tak usah berisik"
"......"
CIIIIIITTTTTT...
Kai menginjak rem mobilnya dengan cepat, dia hampir saja menabrak seorang gadis di jalanan. Kai merasa sangat geram, dia menyembunyikan klakson mobilnya agar gadis itu minggir dan tak menghalangi jalan mobilnya namun gadis itu hanya terdiam dan tak menatap ke arah mobil Kai sama sekali. Kai geram, dia lalu keluar dari mobilnya untuk memarahi gadis itu.
"Hei Nona.. Apa kau ingin mati? Dimana matamu, hah? Apa kau ingin mengakhiri hidupmu dengan berjalan di tengah jalan raya seperti ini"
Kai sangat jengkel karena gadis itu sama sekali tak menolehnya, dia lalu menarik lengan gadis itu. Mata mereka saling beradu, Kai sedikit mengagumi wajah cantik gadis itu. Tapi dia dengan cepat membuyarkan lamunannya.
"Hei nona.. Aku disini.. Di hadapanmu dan aku sedang bicara denganmu, bisakah kau menatapku? Tidak sopan saat ada orang lain yang sedang berbicara denganmu tapi kau malah melengos seperti itu" kesal Kai.
"Maaf tuan.. Aku benar-benar tak sengaja melintas di depan mobilmu, baiklah aku akan pergi.. Sekali lagi aku benar-benar meminta maaf kepadamu tuan" ucap Krystal dengan masih tak menatap Kai.
Kai berpikir sejenak, dia mengibaskan tangannya di depan wajah gadis itu. Namun gadis itu hanya terdiam tak memberikan respon. Kai menggigit bibir bawahnya.
"Sebenarnya kau ingin kemana?"
"Aku ingin kembali ke Busan, tadi temanku mengajakku untuk pergi tapi aku kehilangan jejaknya karena banyak kerumunan orang di pasar"
Kai merasa iba, dia lalu menarik lengan gadis itu.
"Ikut denganku.. Aku akan mengantarmu"
"Tidak usah tuan, aku tak ingin merepotkanmu"
"Kau tenang saja aku bukan orang jahat, tidak baik jika gadis sepertimu jalan tanpa tau arah, ikut saja denganku kebetulan tujuanku searah dengan tempat yang ingin kau tuju"
"Baiklah tuan"
Kai membimbing tangan gadis itu untuk masuk ke dalam mobilnya. Sepanjang perjalanan Kai terus melirik gadis itu, dia tak henti menyunggingkan senyuman di bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ONE HOUR
FanfictionWarna di dalam hidupnya direnggut digantikan dengan gelap gulita. Orang tuanya pergi meninggalkannya bersama kedua bola matanya yang direnggut paksa. Hidupnya gelap tanpa warna namun ia bertemu dengan seorang pria yang terpesona saat pertama kali be...