EMPAT

330 28 0
                                    


Krystal berusaha bangkit dan pergi dari sana, namun tak sengaja kakinya tersandung. Kai dengan sigap menangkap tubuh Krystal. Matanya tak henti menatap lekat wajah cantik Krystal.

"Lepaskan Kai" ucap Krystal pelan.

Kai melepaskan dekapannya dan membantu Krystal untuk pergi.

Krystal melangkahkan kakinya dengan sangat cepat seolah menghindari Kai. Kai menyadari akan hal itu, dia lalu berjalan lebih cepat dari Krystal dan menghalangi langkahnya.

"Minggir Kai"

"Tidak mau"

"Kai.. Aku mohon"

"Tidak"

"Kai"

Kai menarik lengan Krystal dengan sedikit kasar dan membawa Krystal kembali ke dalam mobilnya.

"Kau kenapa Krys? Mengapa kau menghindar dariku?" tanya Kai bingung dengan sikap Krystal.

"Aku ingin pulang, Kai" jawab Krystal sengaja mengalihkan pembicaraan.

Kai menangkup pipi Krystal dengan kedua tangannya.

"Hei.. Krystal.. Kau kenapa? Jelaskan kepadaku? Apa kau tak suka dengan pertanyaanku tadi?" tanya Kai dengan mata yang penuh selidik.

Krystal menggelengkan kepalanya, dia mengalihkan wajahnya dari Kai.

"Katakan Krystal.. Jelaskan kepadaku, kenapa sikapmu jadi berubah seperti itu? Katakan!"

Krystal menarik nafasnya, mengeluarkannya dengan perlahan.

"Jika kau masih ingin bertemu denganku jangan pernah kau meminta aku untuk menjadi kekasihmu, tapi jika kau masih memaksa sebaiknya kita tak usah bertemu lagi"

Kai benar-benar terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh Krystal.

Dia menatap lekat wajah Krystal, dadanya terasa sesak. Matanya berkaca-kaca, seolah menahan luapan emosi yang dia pendam. Belum pernah dia merasakan rasa seperti yang saat ini dia rasakan.

Bahkan dengan Seulgi, jika bukan karena ibunya mungkin Kai dan Seulgi tak akan pernah saling berhubungan.

Baru saja Kai merasakan perasaan cinta tapi kini dia harus merelakan cintanya yang hanya bertepuk sebelah tangan.

"Baiklah Krystal.. Lupakan saja pertanyaanku tadi, aku hanya ingin berteman denganmu" ucap Kai dengan memegang bahu Krystal.

Krystal mengangguk.

Mereka lalu mulai memasuki mobil kembali.

Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang terjadi, tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka. Sesekali Kai menatap ke arah Krystal dan menatapnya lirih.

Gadis itu benar-benar telah memikat hatinya, hingga membuatnya tak bisa melepaskan pandangannya untuk tetap menatap wajah cantiknya.

"Krystal.. Maafkan aku"

Krystal mengarahkan wajahnya ke arah Kai.

"Maaf untuk apa?"

"Maaf untuk pertanyaanku yang tadi, aku memang bodoh"

Krystal terdiam dan hanya menaikan sudut bibirnya.

"Aku tau jika aku mungkin bukan tipemu, makanya kau menolakku, kan? Hahaha.. Aku benar-benar bodoh"

Krystal merasakan nada bicara Kai yang memilukan.

Tangannya meraba berusaha untuk meraih tangan Kai, dia lalu menggenggamnya erat. Kai menatap Krystal bingung.

JUST ONE HOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang