Prolog

659 191 190
                                    

Bagi sebagian murid nilai adalah segala-galanya bagi mereka.

Paksaan dari orang tua, ataupun standard yang dibuat diri mereka sendiri menuntut mereka untuk melakukan yang terbaik.

Rasa takut untuk mengecewakan.

Dan rasa takut untuk kehilangan.

Kami hanyalah remaja berumur 17.

Yang mencari jati diri sendiri, bermain-main dengan kehidupan, dan menikmati nyamanannya senja.

Berbohong. Menyembunyikan. Berharap. Berpura-pura.

Disaat orang lain menikmati harinya, kita menghabiskan waktu belajar.

Disaat orang lain berkata tidak bisa, dan tubuhku seperti terbakar jatuh bebas ke jurang.

Seperti itulah masa SMA kami.

Menjalani hidup sebagai seorang pengejar mimpi.

.

.

Catatan Adel

Kita tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi, kita tak pernah memikirkannya bahkan sedetik pun.

Melakukan sejuta kebebasan yang kita pikir benar, tanpa memikirkan apa konsekuensi yang bisa didapat.

Aku tidak pernah mengira hal ini akan terjadi diantara kita.

Ditangkap polisi,

Pengkhianatan,

Saling menuduh dan memfitnah.

Kita mewarnai hidup kita dengan berbagai bahan. Mengerahkan segalanya agar pertikaian ini berujung selesai.

Tentu saja semua ini dibayar dengan harga yang mahal. Keringat, darah, air mata, bahkan harga diri.

Dunia yang selama ini kukira penuh dengan kedamaian dan keadilan, ternyata penuh dengan kebencian, kebohongan, dan kepalsuan.

Tanpa kusadari telah begitu banyak yang terjadi selama ini.

Dan kita melalui semuanya bersama.

Dengan menepati janji dan saling percaya.

Terima kasih, rajaku.

Jangan lupa tinggalkan jejak vote comment :))

Follow 4 more updates

Happy reading..

Dream ChaserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang