Episode 1: Dare

563 190 209
                                    

Mengejarmu sama saja seperti mengejar bintang jatuh. Tak tergapai dan hanya muncul di angan-angan.
-Adel

"Woi bocah tengil! Kemari sini." Jose mengangkat jari telunjuknya dan membuat gerakan memanggil.

Alice memukul keras Jose disampingnya hingga Jose mengadu kesakitan. "Jangan gangguin anak kecil mulu!" Omelnya heran dengan hobi sahabatnya yang satu ini. Keningnya mengerut.

Jose tertawa cekikikan. "Lucu ekspresinya pas takut terus kabur."

"LANJUUT GANTIAN ADEL DARE NYAA!" Seru Laura antusias menyoraki Adel yang sedang asik ngemil es krim.

"Beh, kalau yang ini sih kasih yang susah." Sahut Evan mengompori.

Alice, Laura, Jose, dan Evan. Mereka adalah sahabat Adel di sekolah. Saling kenal sejak SD membuat mereka berlaku santai bahkan kurang ajar bersama. Kini mereka sedang bersantai di toko kopi langganan mereka di mall. Hangout karena merayakan sebentar lagi mereka akan kembali masuk ke sekolah setelah liburan selama satu bulan penuh.

Dagu Jose mengarah kepada seorang pria berpostur tinggi duduk di sofa. Lelaki itu berpakaian full black dan berparas tampan, sampai-sampai menarik perhatian mbak sbucks di kasir.

"Lo liat cowok itu? Gue tantang lo buat ambil hoodienya," ujar Jose lalu menunjukkan smirknya.

"Anjir, gila lo? Kalau gue dilaporin ke polisi gimana? Hidup gue masih panjang, gak mau dipenjara dulu." Balas Adel menunjukkan wajah tak percayanya kemudian lanjut menjilat es krim vanillanya.

"Itu bukannya Rey anak Tiara Harapan ya? Gebetan lo kan Lice?" Timpal Laura memicingkan mata.

Tiara Harapan? Sekolah yang pengen gue pindah dulu? pikir Adel.

"Iye. Gila bangga banget gue punya gebetan ganteng gitu. Gak kayak lo selera abang-abang," ledek Alice memeletkan lidah.

"Oya? Siapa tuh kok gue gak kenal," ucap Adel penasaran karena sepertinya cowok itu sangat terkenal di sekolahnya.

Sebenarnya.. bukan hanya terkenal di sekolah Adel doang, tapi cowok itu jadi dikenali hampir semua murid karena salah satu sahabatnya mengupload videonya tengah bermain gitar di sekolah. Lalu video itu menjadi viral di sosmed dan seketika followers lelaki itu bertambah sangat banyak dalam waktu singkat. Dan tak jarang banyak perempuan yang menghujami aplikasi chatnya dengan berbagai obrolan, namun tak dijawab Rey satupun.

"Oh my godd.. lo gak tau del? Dia itu kapten basket Tiara Harapan yang cool nya ganteng abis! Hampir semua orang tau dia Del, dia tuh pinter banget terus orang-orang bilang kalau eye contact sama dia lo bisa ngeliat surga dari matanya sis," jelas Alice dengan mata penuh cinta, tangannya menopang dagunya.

"Dasar kaum manusia alay," ejek Evan mengernyitkan dahinya kemudian menyeruput frappe.

Laura mengangguk setuju lalu menoleh pada Adel. "Kesempatan bagus Del buat deketin most wanted satu negara."

"Jangan gitu lah.. cowok gue itu. Yaudah entar lo kenalin dia ke gue ya kalau dia ngomong ke lo," ucap Alice dengan mata masih setia menatap Rey. Sepertinya perempuan itu benar-benar sudah mabuk cinta.

"Bucin alerttt," sahut Jose.

"Ih gak mau! Ganti darenya.." rujuk Adel. Ya iyalah, siapa coba yang berani nyulik hoodie orang di tempat umum, malu-maluin aja.

"Ah cupu lo Del. Jose aja sampe gendong anak kecil kayak karung beras terus dibawa lari sama dia demi dare," sahut Laura kompor.

"Tau lo! Sampe emaknya lari ngejer-ngejer gue. Udah berasa kayak fast n furious," Jose mengingat kembali sekencang apa teriakan Ibu dari anak yang ia bawa lari. Ibu itu menjerit sampai lelaki itu hampir tersengkat kursi dan terjatuh. Belum lagi ditambah Ibu itu menatap Jose dengan nyalang dan memarahinya selama 10 menit penuh saat akhirnya Jose melepaskan anak itu.

Dream ChaserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang