Sana POV
Bodoh. Dia begitu menyebalkan.
Pria bodoh tak peka dan pengertian.
Pria jahat"Sana ah ~"
Tok
tok
Tok...
"Yaah keluarlah kita bicara baik-baik"ucapnya
"Pergilah. Tak ada yang harus dibicarakan lagi" sial suaraku pasti terdengar serak karena menangis
Tok ...
Tokk.."Ayoo lah sana. Jangan begini. Buka pintunya sayang"
Bodoh. Kenapa juga aku harus mencintai dia.
"Dahyun ah. Kau keluarlah dulu dengan chaeng biar aku yang bicara"
samar-samar aku dapat mendengar suara mina. Bagus usir saja dia. Aku tak mau melihatnyaTak ada ketukan untuk beberapa waktu. Apa sudah pergi
"Sana ah. Buka ini aku" ucap mina
"Aku mau sendiri" teriakku sedikit kencang
"Buka pintu cepat. Jangan seperti ini. Jika kau tak mau bicara dengannya. Setidaknya bicara dengan adikmu ini. Dasar bodoh"omelnya
Cleck
Aku tak begitu berkuasa jika melawan mina. Entahlah sedikit takut kupikir. Jika dia serius marah. Mungkin 2bulan kedepan dia tak akan pernah mau bicara denganku.
"Kunci lagi pintunya" ucapku serak sambil memeluk boneka anjing kesayanganku
"Bodoh. Kau kenapa sih? Pernikahanmu tinggal 3 hari lagi. 3 hari!!! kenapa juga kau harus bertengkar dengannya?"tatapnya sejenak ketika duduk disebelahku
"Taulah. Mungkin kami akan batalkan pernikahan ini"pasrahku
"Bodoh ya kau. Tak ada otak? Kau belum tau cerita aslinya tapi sudah marah"bentaknya
"Tapi kemarin aku melihatnya sendiri mina ah."tangisku
"Dia membawa wanita itu dan mereka menuju kehotel" ucapku susah payah"Terus kau sudah tanya kenapa dia kehotel?dan kenapa dia membawa wanita lain??" Tatapnya
Belum sih. Gimana mau tanya. Melihatnya berdua masuk ke hotel saja perasaanku hancur lebur. Aku takut yang kutakutkan semua terjadi.
"Siapa wanita itu?" Tatapnya jauh lebih lembut
"Irene"lesuku
"Dasar bodoh. Jangan sampai kau menyesal nantinya. Harusnya kau dengar alasan dahyun sebelum kau marah-marah. Kau tau sendiri dia pasiennya"ocehnya
"Semua sudah jelas"pasrahku hampir menangis lagi
"Terserah kau lah sana. Asal kau jangan menyesal saja nanti dan bertindak bodoh. Pikirkan sebelum menyesal"ucapnya kesal dan pergi
Kenapa jadi seakan-akan aku yang salah?
Harusnya dia melihat bagaimana raut wajah pria bodoh itu ketika mengantar wanita sialan itu. Dia pria jahat. Aku sudah bahkan sangat amat mencintainya. Tapi dia selingkuh dibelakangku.~~~~●○○~~~~
Dahyun POV
Apa ini akhir hubungan kami? Bahkan kami baru mau memulai hubungan layaknya pasangan lainnya. Menikah, punya anak, membesarkan anak kami bersama. Menghabiskan masa tua bersama. Tapi belum sempat terjadi saja, sudah berakhir seperti ini.
"Kenapa bisa sana semarah itu?"tanya chaeng menenangkan ku
"Entahlah. Aku tak tau. Ketika aku mengunjunginya dia sudah menangis dan mengusirku. Mengatakan aku pria jahat yang tega berselingkuh di belakangnya"frustasiku

KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married ✔
Fiksi PenggemarAku seorang entertaint dan aku menikmati waktu bersama denganmu -Sana- Menjadi dokter adalah sebuah pilihan dari mimpi-mimpiku dan kau masa depanku -Dahyun-