Part 1

2K 81 3
                                    

Memotret diri sendiri sebelum berangkat untuk bekerja hari ini, aku memakai pakaian yang sedikit ketat dari pada biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memotret diri sendiri sebelum berangkat untuk bekerja hari ini, aku memakai pakaian yang sedikit ketat dari pada biasanya..
Entahlah hanya ingin saja .

@Cho Corp

Aku melangkahkan kaki ke ruang dimana aku bekerja selama ini, menjadi sekertaris di perusahaan Cho Corp memang tidak mudah namun percayalah pundi pundi uang yang akan kalian dapatkan saat bekerja disini akan bisa menghidupi keluarga kalian sekalipun kalian hanya menjadi OB disini karena gaji disini sangat sangatlah besar.

Jam sudah menunjukan waktu 10.00 itu berarti rapat dengan Tuan takeshi dari jepang akan segera dimulai. Merapikan barang-barang yang akan di perlukan di ruang rapat nanti dan segera melangkah masuk ke pintu depan yaitu ruang presdir.

" Sajangnim. Rapat dengan tuan takeshi akan segera dimulai " ucapku pelan dan sedikit membungkuk hormat

" Kau sudah revisi ulang bagian bagian yang aku minta kemarin " tanyanya

" Ne.. sudah saya revisi sesuai permintaan anda sajangnim" jawabku dan menyerahkan map berisi perjanjian yang akan di bawa ke ruang rapat nanti

Dia mulai mengamati tulisan-tulisan dengan seksama.. mata tajamnya menatap lurus kedalam map yang berisikan perjanjian yang akan menghasilkan milyaran won itu.

" Baiklah. Kita kesana sekarang " ucapnya lagi dan mulai melangkahkan kaki keluar ruangan. Aku hanya mengekor dia dari belakang.

--- }{ ----

" Terima kasih atas kerjasamanya Tuan Cho.. " ucap Tuan Takeshi seraya menjabat tangan presdir dengan senyum lebar karena berhasil membuat presdir Cho Corp setuju untuk kerjasama ini.

" Saya harap semua akan berjalan lancar dan tidak akan ada keterlambatan pembangunan. Karena saya paling tidak ia hal tersebut " Tn. Cho menjawab dengan nada tegas menunjukan bahwa ia tidak main main dalam setiap tindakan yang sudah iya setujui

" Baiklah.... Saya mengerti itu. Semoga semuanya berjalan lancar sesuai rencana... Ahh dan satu lagi Tn.Cho jika anda tidak keberatan bagaimana jika kita makan siang bersama dengan sekertaris anda juga " mulut pak tua itu sekarang mengucapkan kalimat yang harus bisa aku tahan untuk tidak mengumpat karena dia mengucapkan dengan gaya menjijikannya itu seperti singa kelaparan

" Maaf saya sudah memiliki janji dengan seseorang. Bagaimana jika Nn. Shin yang menemani anda saja Tn. Takeshi ...? " Jawaban yang paling menyebalkan yang pernah aku dengar. Presdir ini benar-benar membuatku meradang secara tiba tiba

" Apakah anda mau nona...? " Tanya pak tua itu seperti menunjukkan ketertarikannya terhadapku, namun hal tersebut membikin aku semakin mual melihatnya

" Maaf sebelumnya. Saya ada pekerja yang harus saya selesaikan hari ini juga Tn.Takeshi "

" Begitukah Nn.shin..? Baiklah. Saya rasa kita bisa melanjutkan makan siang ini lain waktu " Tn.Cho menimpali jawabanku sebelum pak tua jepang ini mengeluarkan jawaban keberatan

unknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang