Part 11

519 42 4
                                    

Kyuhyun merengangkan pelukan kami, dia menghapus sisa sisa air mata yang masih terasa di pipiku.

" Uljima.." ucapnya menatapku. Aku menatap matanya sayu. Ada rasa sakit yang masih aku rasakan ketika menatap mata sendunya.

" Aku menghargai keputusanmu. Jangan menangis lagi eoh " pintanya lagi padaku hanya ku jawab dengan anggukan kepala

Kyuhyun melepaskan pelukannya dan mengiringku untuk duduk di salah satu sofa yang berada di ruang tamu ini. Ia meninggalkanku dan beranjak menuju dapur.

Kuperhatikan dari sini kyuhyun seperti membuat sesuatu. Ia kembali melangkah menuju kearahku dengan dua cangkir yang tidak ku ketahui apa isinya.

" Igo coklat panas" kyuhyun menyerahkan secangkir gelas berisi coklat panas itu padaku " gomawo" ucapku menerimanya

Aku sedikit tersenyum menyadari jika ini rumahku tetapi keadaan seperti terbalik kyuhyunlah tuan rumah ini. Karena tindakannya baru saja " wae..?" Tanya kyuhyun melihatku sedikit tersenyum

" Ani. Hanya merasa, kau seperti tuan rumah dan aku adalah tamunya" jawabku sambil mengangkat cangkir ini menandakan dia yang baru saja membuatkannya untukku.

Kyuhyun tersenyum lebar " eum. Cho. Bagaimana kau mengetahui password apartemenku" tanyaku setelah keheningan yang terjadi beberapa menit lalu

" 987654321 -  150192 - 1992... Kau hanya akan memakai salah satu kata sandi tersebut " jawabnya membuatku terkejut " bagaimana kau tahu..?" Tanyaku lagi penasaran

" Ping - korea . Kau juga akan menggunakan salah satu kata itu untuk password ponselmu " jawabnya lagi membuatku lebih terkejut lagi sekarang

" Aku mengingatnya hyejin-ah. Kau tidak akan menggunakan pin apartemen ataupun password ponsel selain itu. ' aku takut jika suatu saat nanti melupakannya. Jadi kau juga harus mengingatnya cho' sekarang kau ingat, kenapa aku tetap bisa mengetahuinya..?" jawab kyuhyun lagi dan mengatakan kalimat yang dahulu pernah aku katakan padanya. Dia masih mengingatnya.

" Cho.. bagaimana...bisa" tanyaku terbata

" Sudah jangan di pikirkan lagi. " Jawabnya enteng sambil meminum cangkir yang tadi ia buat

Lama kita saling berdiam diri. Menikmati minuman hangat kita masing-masing.

Kyuhyun mulai beranjak dari sofa empuk yang ada di ruang tamu ini " Sebaiknya aku pulang sekarang" ujarnya. Membuatku secara reflek ikut berdiri

" Sekarang..?" Tanyaku. Bodoh kau shin hyejin, kenapa mengatakan hal tersebut. Kyuhyun tersenyum melihatku. Membuatku sangat malu

Kyuhyun maju satu langkah di depanku, tanganya dengan otomatis terangkat dan memegang kepalaku. Mengelusnya lembut, membuatku seketika mematung tak bergerak

" Jalja. Mungkin ini adalah terakhir kalinya aku menerobos kesini. Jangan menangis lagi eoh " Ucapnya disertai senyuman lembut. Membuatku menahan sesak air mata yang ingin keluar. Lagi.

Kyuhyun melangkah keluar. Dan benar benar pergi dari sini. Aku tertunduk di ruangan ini sendiri. Dan lagi . Lagi. Air mata ini tak bisa aku tahan.

Aku menangis. lagi. Dan tak ada kyuhyun disini yang memelukku.

---

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu. Semua masih berjalan semestinya. Hanya saja sejak saat itu tidak ada lagi kyuhyun yang selalu merecokiku dengan segala tingkah anehnya.

Tidak ada lagi yang akan merecokiku setidaknya saat malam hari sebelum tidur dan tidak ada lagi kalimat 'kita akan pulang bersama' setelah dari kantor keluar dari mulutnya.

unknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang