Part 8

576 41 2
                                    

Perlahan lahan kurasakan cahaya mengenai retina mataku.

Dan yang kulihat hanyalah selang infus yang berada di sisi kiriku. Dan Aku berada di ruangan ini sendiri. Ini pasti rumah sakit. 

Eugh. Aku sangat membencinya. Rumah sakit membuatku selalu merasa takut terlebih jika melihat tabung oksigen serasa mengigat kematian nenekku yang kulihat di depan mata.

Saat itu kejadian ada di rumah nenek yang sudah sakit-sakitan dirumah harus menyediakan 2 tabung oksigen karena tanpa bantuan oksigen nenek akan merasa kesulitan bernafas. 

Entah itu memang garisnya saat nenek membutuhkan bantuan oksigen tiba tiba 2 tabung oksigen yang berada di rumah tidak berfungsi sama sekali.. dan saat itulah aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana saat-saat terakhir nenek ada di dunia ini.

Kupenjamkan mata ini lagi. Mencoba menghirup udara yang tiba tiba terasa sedikit sesak ..

Kuingat terakhir kalinya adalah aku masuk ke dalam kolam, melegakan sekali rasanya aku selamat. Aku kira saat itu adalah saat terakhir kalinya aku di dunia. Aishh pikiran macam apa itu. Kugelengkan kepalaku agar fikiran tersebut segera enyah dalam otak cantikku ini.

Pintu terbuka seseorang masuk ke dalam dan kulihat Kyuhyunlah  orangnya

" Hyejin-ah... Apa yang kau rasakan sekarang...? " Tanyanya langsung padaku seraya memegang pipi sisi kananku. Membuat jantungku tiba tiba berdesir kembali

" Minum cho. Aku butuh minum" ujarku pelan. Kyuhyun mulai memberikan minuman air putih yang berada di nakas samping tempat tidurku.

Ia membantuku dengan memegangi tubuhku seperti orang memeluk karena untuk sedikit beranjak dari tempat tidurpun tubuhku masih merasa lemas mungkin efek karena belum makan dan tenggelam di air.

" Kau ingin sesuatu..? Aku panggilkan dokter sebentar" ujar kyuhyun lagi setelah membantuku untuk berbaring lagi

" Tidak. Aku sudah tidak apa-apa. " Jawabku menyakinkannya.

" Cho bagaimana...."

" Sudah jangan kau pikirkan lagi. Semua masih berjalan lancar, proyek dan yang lainnya. Kau tenang saja "
Pertanyaanku terhenti olehnya yang langsung menjelaskan keadaan sebelum aku tenggelam. Karena saat itu kami sedang meninjau resort.

" Maaf, aku mengacaukan segalanya. Aku kurang berhati-hati" sesalku lirih

" Tidak usah kau pikirkan lagi..  sekarang kau ingin apa eum.?" Tanyanya lembut padaku. Inilah yang aku sukai darinya. Dia akan berbicara lembut saat aku sedang merasa lemah seperti ini

" Makan. Aku ingin makan. Aku benar-benar sangat lapar cho" jawabku antusias yang membuatnya terkekeh pelan.

" Arraseo.. kau ingin apa. Akan aku belikan"

" Tidak. Aku tidak ingin makan di sini, aku ingin Makan di tempatnya langsung" pintaku memelas padanya supaya dia mau mengabulkan permintaanku untuk segera enyah dari tempat ini

" Tapi kau sedang sakit Hyejin"

" Aku sudah tidak apa-apa. Aku tidak bisa makan jika masih berada disini." Ucapku lagi membuatnya menghela nafas sesaat.

" Baiklah. Setidaknya kau harus di priksa dulu oleh dokter. Jika dokter mengijinkanmu pulang kita akan langsung keluar dari sini"

" Tapi...-" ucapanku terhenti olehnya "tidak ada bantahan. Tunggu disini aku panggil dokter" ujar kyuhyun lagu setelah menyela ucapanku. Dia beranjak keluar kamar memanggil dokter untuk memeriksa keadaanku .
Kuharap aku bisa langsung keluar saat ini juga.

unknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang