Part 5

622 49 2
                                    

Kuedarkan pandanganku melihat beberapa orang yang tengah keluar dari pintu keluar bandara. Mencari sosok Donghae oppa yang belum terlihat batang hidungnya

Kulirik jam tangan yang bertenger manis di tangan kananku. Seharusnya  Donghae oppa sudah keluar tapi kenapa belum terlihat juga.

Sepasang sepatu berada di depanku yang tak kuketahui siapa pemiliknya karena kepalaku yang masih menunduk

Sepasang sepatu berada di depanku yang tak kuketahui siapa pemiliknya karena kepalaku yang masih menunduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuangkat kepalaku perlahan melihat siapa yang sedang berada di hadapanku..

" Oppa " ucapku spontan taklupa dengan senyum yang terpantri di wajahku karena ternyata pemilik sepatu itu adalah Donghae oppa

" Kenapa hanya diam saja. Kau tidak ingin memelukku ..? " Jawabnya disertai pertanyaan. Haruskah ku peluk dia saat ini. Hatiku menolak melakukannya namun otakku mengatakan jika aku harus memeluknya, setidaknya dengan pelukan mungkin dapat memberikan kenyaman untuknya

Tanpa berfikir dua kali aku menghambur di pelukannya menghirup aroma yang sudah beberapa minggu terakhir ini tidak kudapatkan karena pekerjaanya yang mengharuskan kita berhubungan jarak jauh

" Miss me..?" Tanya Donghae oppa sembari membalas pelukanku

" Eumm" gumamku singkat, setidaknya untuk saat ini aku bisa menghilangkan beban yang akhir akhir ini aku rasakan karena memikirkan 'dia'

Kurengangkan pelukan kami, dengan lembut kedua tangan Donghae oppa menangkup kedua pipiku

" Kenapa wajahmu terlihat pucat.? Hyejin-ah kau sakit.? " Kugelengkan kepalaku dan menghindari pertanyaanya.

Aku lepaskan kedua tanganya yang menangkup pipiku dan memilih mengampit lengan kekar Donghae oppa dari samping " aku tidak apa apa mungkin karena akhir-akhir ini terlalu banyak pekerjaan jadi kondisi tubuhku sedikit menurun " ucapku seraya mengajaknya untuk berjalan keluar bandara

" Jangan terlalu lelah. Aku tidak suka itu Hyejin-ah " perhatian donghae oppa membuatku tersenyum dan kembali bersyukur karena tuhan mengirimkan orang baik sepertinya untukku.

Pantaskan orang baik sepertinya bersanding denganku yang buruk ini..? Menghentikan hati yang berjalan ke arah yang mungkin salah saja aku tidak mampu.

---

Kami telah sampai di kediaman keluarga Donghae oppa. Walau mempunyai apartemen sendiri sudah kebiasaan donghae oppa yang akan selalu pulang ke rumah kedua orang tuanya terlebih dahulu. Memberikan salam setelah itu baru pulang ke apartemennya sendiri

" Aigoo.  Hyejin kau menjemput Donghae kami. Sudah lama kita tidak bertemu " sambutan hangat Ny.Lee ibu donghae oppa kepadaku. Setidaknya keluarga donghae oppa semua telah menerimaku dengan cukup baik sebagai kekasihnya

" Iya bibi.. sejak donghae oppa di dubai maaf jika aku tidak pernah berkunjung "

" Tidak apa-apa. Lain kali kau harus sering-sering kesini walaupun tidak ada Donghae eum " pinta ibu ny.lee secara tulus membuatku hanya bisa menganggukkan kepala dan tersenyum lembut. Dia begitu baik padaku.

unknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang