Part 6

581 45 5
                                    

#KYUHYUN POV

Deg deg deg deg...

Ada apa dengan jantungku ini. Apakah ada yang salah. Kenapa hanya menatap mata sayunya dapat membuatku berdebar seperti ini.

" Kenapa. Kenapa kau disini..?" Tanya Hyejin pelan, mata sayunya yang setengah tertutup membuatku tersadar untuk segera memberinya obat sebelum dia menutup mata kembali ke alam mimpi

" Minum dulu obatnya. Agar demammu lekas turun" ucapku tanpa menjawab pertanyaannya, dan segera membantunya untuk setengah terbangun agar obat yang akan ia minum dapat segera masuk ke dalam tubuh

Hyejin meminum obat tersebut tanpa protes.

" Pahit " ucapnya seraya mengeritkan mata tanda rasa pahit yang terasa di lidah. Ku berikan dia air putih agar obat tersebut lekas masuk ke dalam tenggorakan.

Setelah meminum obat tersebut kubantu Hyejin untuk berbaring kembali, menata bantal agar dia nyaman saat tidur " Kau harus istirahat. Tidurlah eum" ucapku saat melihat matanya yang terbuka dan bibirnya yang seperti akan mengajukan suatu kalimat.

" Terima kasih. Kau bisa pulang sekarang " suatu kalimat yang tidak terlalu panjang namun membuatku sedikit mengeram kesal. Dia ingin ku tinggalkan sendiri dalam keadaan seperti ini. Yang benar saja.

" Tidak. Aku akan tetap di sini menemanimu " jawabku tegas seperti tidak ingin di bantah.

" Kau cukup tutup matamu dan istirahatlah. Aku tidak akan menganggumu , aku hanya akan menjagamu jika keadaanmu sudah lebih membaik aku janji tanpa kau usir pulangpun aku akan angkat kaki dari sini" kuucapkan lagi kalimat panjang lebar sebelum Hyejin mengusirku kembali. Hyejin yang melihatku akan beranjak dari kasurpun menahan tangan kiriku.

Ku tolehkan kepalaku untuk menghadapnya. Melihat mata sayunya membuatku sangat tidak tega " terima kasih Cho " tiga kata yang membuatku sedikit lega karena bukan kata atau kalimat usiran yang aku dengar.

" Cepatlah sembuh. Aku tidak ingin kau sakit." Jawabku pelan yang mungkin tidak terdengar olehnya karena Hyejin sudah mulai menutup kedua matanya kembali.

Dulu. Dia ada cinta pertamaku. saat kami bersama dulu saat itulah cinta pertama untuk kita berdua.

Aku begitu menyayanginya. Tidak. Bahkan sangat mencintainya. Aku ingin selalu membuatnya bahagia. Dan aku sangat membenci saat dia merasa sedih.

Apapun akan kulakukan agar dapat membuatnya selalu tersenyum

Waktu telah menunjukkan pukul 11 malam. Haruskah aku pulang. Tidak. Tidak. Aku akan disini hingga keadaan Hyejin lebih membaik.

Ku langkahkan kakiku keluar kamar menuju sofa depan tv. Mungkin dengan merebahkan diri sebentar tidak akan masalah. Dan aku akan terbangun beberapa jam lagi. Untuk mengecek kondisi Hyejin

Melihat layar ponselku yang menampilkan wajahku dan Seohyun saat kami berlibur di jeju. Melihat fotonya membuatku mengingat tentang masalah tadi. Ku pijat pelipisku mencoba menguragi rasa pusing yang tiba-tiba melanda.

Kuletakan ponselku pada meja samping sofa. Dan mulai memejamkan mata mencoba mengistirahatkan badan ini sejenak.

---

Matahari pagi mulai muncul. Hawa dingin tak bisa di hindari. Terlihat seorang laki-laki yang masih dengan pose nyamannya tertidur di sofa

 Terlihat seorang laki-laki yang masih dengan pose nyamannya tertidur di sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
unknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang