[3]. Usaha

733 190 370
                                    


"Nyatanya mereka hanya ingin tau, tidak untuk peduli"

~Kheira Putri Alatas~

Happy Reading guys.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah lebih seminggu berlalu sejak si anak baru a.k.a Arkan Gidabesta mulai bersekolah di sekolah Kesuma Bangsa, nyatanya kedatangan Arkan ke sekolah tersebut telah membawa beberapa dampak bagi seorang Kheira, Arkan menjadi semakin gencar mendekati Kheira, walaupun sering mendapat penolakan dan sikap ketus dari sang empunya. Seperti saat ini, Kheira sedang menikmati baksonya di pojok kantin sekolah.

Sreett

Terdengar bunyi suara bangku yang di geser oleh sang pelaku yang membawa bakso dan jus jeruk di tangannya dan mendudukkan pantatnya berhadapan dengan Kheira, ya pelakunya adalah Arkan.

"Gue boleh duduk sini?" tanya arkan basa-basi.

Kheira mengangkat kepalanya, menatap tajam ke arah cowok yang saat ini duduk dihadapannya. Kheira menghela nafasnya jengah dengan kehadiran cowok ini. Kheira menatap ke sekitarnya, banyak yang menatapnya tak suka melihat kedekatannya dengan Arkan yang tergolong salah satu cogan di sekolahnya saat ini, hingga bisikan-bisikan mulai terdengar di telinganya, mulai dari cowok yang pernah mendekati Kheira sampai para haters yang iri padanya.

"Itu si anak baru ngapain ngedeketin gebetan gue? "

"Tuh cewek kegatelan banget sih, pakai ngedeketin cowok gue lagi! "

"Couple goals banget sih mereka, yang satu cantik yang satunya lagi ganteng! "
"Ihh kak Kheira cantik banget! "

"Idih! Masih cantik-kan gue kali! "

"Mereka pacaran ya? "

"Yah patah hati gue! "

Sedangkan dari arah berlawanan pun Sherly dkk menatap tak suka dengan kedekatan keduanya.

"Lagi ngapain? "

"Makan" jawab Kheira sekenanya. Sebenarnya ia memiliki sebuah masa lalu yang membuatnya tak ingin terlalu dekat dengan cowok, sebisa mungkin menjauh dari yang namanya cowok. Sudah sering ia mengacuhkan cowok tersebut tapi sepertinya malah semakin gencar mengganggunya.

"Dasar bodoh! Sudah tau lagi makan, masih aja nanya, huh!" Kheira membatin.

"Arkan goblok! " Arkan merutuki dirinya sendiri karena pertanyaan tak bermutunya tadi yang pastinya tak dibutuhkan oleh seorang Kheira.

Arkan seperti kehilangan kata-kata dengan respon dingin dari gadis tersebut, tapi ia tak pernah menyerah karena jiwa kepo dan penasarannya sudah tingkat akut.

"Kok sendirian aja sih? "

"Gapapa" walaupun ia tak suka tetapi sebisa mungkin ia menahan dirinya untuk tidak melontarkan kata-kata yang mungkin akan menyakiti hati seseorang. Walaupun sikapnya dingin bukan berarti sikapnya kasar, ia hanya berusaha menutupi diri dari dunia luar, ia menyembunyikan kerapuhannya di balik tembok pertahanan yang ia ciptakan sendiri agar orang lain tak mengasihaninya.

Prinsipnya adalah "lebih baik dibenci daripada dikasihani, karena ia tau bahwa mereka hanya ingin tau keadaannya bukan untuk peduli".

"Hmm, kok lo dingin banget sih, masa cowok ganteng kayak gue dianggurin!" ujar Arkan dengan sfat narsisnya yang kambuh.
Untung ganteng. batin author.

Kheira menatap tajam ke arah cowok itu, tatapan mengintimidasi agar cowok itu tak melanjutkan lagi perkataannya.

"Bukan urusan lo! " ketus Kheira

Cold Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang