[15]. Rara?

314 56 224
                                    


"Berusaha tegar meskipun rasanya begitu perih"

~Kheira Putri Alatas~


Happy Reading guys😍
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

                                  ***

Saat ini Kheira dan Fanny sedang berjalan melewati koridor sekolah menuju ke kantin. Koridor tersebut terlihat ramai seperti biasanya karena banyak para siswa yang berlalu-lalang.

Langkah Kheira terhenti ketika ia merasakan panggilan alam.

"Fan, Lo duluan aja, gue mau ke toilet bentar" ucap Kheira tanpa menunggu jawaban dari gadis disampingnya tersebut.

"Eeh, Lo mau pesan apa?" Ucap Fanny setengah berteriak.

"Samain aja" ucap Kheira dan berjalan sedikit tergesa-gesa menuju ke toilet, lebih tepatnya menuju ke  toilet kelas 12, karena toilet tersebutlah yang paling dekat dari kantin.

Fyuuh

Kheira menghembuskan napasnya lega begitu ia menyelesaikan hajatnya, ia kemudian berjalan menuju westafel, sekedar membasuh kedua tangannya.

Tak lama terdengar derap langkah kaki beberapa orang yang mendekat ke arahnya hingga terdengar suara sinis seseorang yang membuat Kheira sempat menghentikan aktivitasnya.

"Eeh siapa nih guys?" Ucap seorang gadis dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Ini kan Adek kelas yang songong kemarin!" Sahut salah seorang temannya yang lain.

"Eeh Lo budek ya?" Hardik gadis tersebut sambil mendorong bahu Kheira sehingga membuatnya sedikit  tersentak ke belakang. Ya gadis tersebut adalah Sherly, sang kakak kelas yang pernah melabrak Kheira.

"Kakak ngomong sama gue?" Ucap Kheira sopan sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Ya iyalah ngomong sama Lo!" Ucap Sherly dengan nada yang tak bisa dibilang santai.

"Ada masalah apa ya kak?" Tanya Kheira masih berusaha untuk tenang, untuk sesaat ia menyesali keputusannya untuk datang ke toilet ini, datang kesini sama saja dengan datang ke kandang macan betina.

"Gak usah sok polos Lo! Gue udah pernah kasih Lo peringatan kan buat jauhin Arkan, Tapi kayaknya Lo emang lagi natangin gue hah? kenapa Lo masih nempel-nempel sama dia? Hah?" Ucap Sherly meluapkan emosinya dengan muka yang sudah merah padam.

"Tapi gue gak pernah deketin dia" balas Kheira datar dengan tampang yang sulit untuk diterka.

"Huh, gak pernah ya? Terus kemarin ngapain Lo di kafe sama dia?" Ucap Sherly tak sadar yang membuatnya sedikit tersentak dengan ucapannya sendiri, seakan sedang tertangkap basah.

Kheira memicingkan matanya menatap ke arah kakak kelasnya tersebut, sejak kapan Sherly memata-matainya.

"Sejak kapan kakak jadi mata-mata?" Tanya Kheira balik mengintimidasi kakak kelasnya tersebut.

"Bukan urusan Lo!" Ucap Sherly tampak kesal, awalnya ia berniat membuat gadis itu kesal, sekarang malah ia yang tambah kesal.

"Hmm gitu ya? Berarti sama dong, dengarin baik-baik ya, gue gak ada hubungan apa-apa sama Arkan, kalaupun ada...." Kheira memberi jeda pada ucapannya yang membuat gadis didepannya  mengerutkan keningnya.

"....itu bukan urusan Lo juga!" Sambung Kheira dengan nada sinis yang begitu kentara tanpa menggunakan embel-embel 'kak' lagi.

"LO?" Teriak Sherly sembari menunjuk wajah gadis tersebut dengan jari telunjuknya. Mukanya sudah merah padam menahan emosinya.

Cold Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang