"Kau adalah pemeran utama dalam kisah hidupmu, biarkan saja mereka memainkan perannya masing-masing".
~Author~
Happy Reading guys 😉💓
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.***
Hari ini adalah hari kedua sejak acara Class Meeting diadakan, tampak seorang gadis yang terlihat tegang dengan kegelisahan yang membuncah dalam dadanya, sudah beberapa kali terdengar suara helaan napas berat dari gadis tersebut, ia sedang duduk di barisan bangku di belakang panggung aula sekolah.
Disamping kanannya tampak seorang cowok dengan gitar di pangkuannya, cowok tersebut terlihat lebih tenang.
Sedangkan disamping kirinya, duduk seorang gadis yang sibuk memperhatikan kondisi disekitarnya, sesekali bertanya tapi hanya dibalas gumaman oleh gadis tersebut.
"Rileks Ra!" Ucap Arkan menatap dengan mata teduhnya kepada gadis disampingnya, mencoba menenangkan gadis tersebut yang sedari tadi menghela napas beratnya.
"Iya Ra, woles aja! Bayangin aja mereka semua itu patung!" ucap Fanny mencoba menyemangati Kheira yang sedang menunggu giliran tampil, namun mendapat tatapan aneh dari gadis tersebut.
"Tapi kan mereka hidup" ucap Kheira yang mengundang gelak tawa dari cowok disampingnya melihat ekspresi tegang gadis tersebut.
"Ya iyalah hidup, mereka kan manusia!" Balas Arkan
Kheira tak menghiraukan celotehan cowok tersebut karena masih sibuk menormalkan detak jantungnya yang sudah tak karuan.
Hingga terdengar suara nyaring dari mikrofon pembawa acara yang memberi ucapan terima kasih pada peserta yang baru saja turun dengan tepuk tangan yang bergemuruh dari para penonton.
"Baiklah, mari berikan applause kepada peserta dengan nomor lot 13, berikan tepuk tangan yang meriah!" Ucap Pembawa acara tersebut dengan sesekali menepuk-nepuk mikrofon di tangannya yang mendapat balasan heboh dari para penonton.
Para penonton terutama cewek terlihat begitu antusias melihat seorang cowok yang baru saja turun dari panggung setelah bernyanyi sambil memainkan gitarnya. Cowok tersebut adalah salah satu kakak kelas yang most wanted di sekolah ini, ia dikagumi oleh para cewek di sekolah ini karena ketampanan dan bakatnya.
Jovano Ovendra Namanya.Namanya begitu familiar bukan? Yaps cowok tersebut merupakan kakak dari seseorang yang pernah disukai Kheira dulu, Aldevaro Ovendra. Kedua kakak beradik tersebut berbeda sekolah karena Varo lebih memilih bersekolah di Bandung, entah apa alasannya, tak ada yang tau alasan pastinya.
Varo dan kakaknya sama-sama memiliki paras yang tampan
"Wah, kak Vano keren banget!"
"Idaman banget gak sih, udah ganteng jago main gitar lagi!"
"Huaaa, gue jadi pengen!"
"Aku padamu mas!"
Kheira seakan tak menghiraukan teriakan heboh dari para fans alay dari cowok tersebut, pendengarannya terfokus pada ucapan sang pembawa acara, ya sekarang lah gilirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Queen
Teen Fiction"Lo itu kayak bunglon!" Ujar cowok bermata teduh tersebut memecah keheningan. Kheira mengerutkan keningnya medengar ucapan cowok tersebut. "Kadang dingin plus cuek, kadang childish banget, kadang baik, kadang juga nyebelin banget!" Ucap Arkan menata...