"Kadang ada rasa bahwa kita tidak sedekat itu untuk saling berbagi masalah, salahkah aku beranggapan demikian?"
~Kheira Putri Alatas~
Komen sebanyak-banyaknya ya guys, gomawo-yo!
Happy Reading guys 😉💓
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.***
Tik....tik....tik....
Terdengar suara jarum jam yang tak hentinya berdetik.
Ruangan yang didominasi oleh warna monokrom tersebut masih terlihat begitu sunyi dan sepi.
Jarum pendek jam sudah menunjukkan angka 7 sedangkan jarum panjangnya sudah menunjukkan angka 12 tepat.
Hal tersebut tidak mengusik tidur seorang gadis yang masih betah bergelung dengan selimut tebalnya.
Kebetulan ia sedang kedatangan tamu bulanan, jadi beginilah jadinya. Ia bisa tidur nyenyak melewatkan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Kring kring kring.....
Suara alarm yang sudah terdengar untuk kesekian kalinya terbukti berhasil mengusik tidur gadis tersebut.
Ia kemudian menjulurkan sebelah tangannya untuk menggapai alarm yang masih terus berdering.
"Ck!" Terdengar decakan sebal dari mulut gadis tersebut. Ya gadis tersebut adalah Kheira.
Kheira kemudian menyibakkan selimutnya hingga sebatas dada, ia masih mengumpulkan nyawanya untuk bangun. Ya, ini adalah salah satu kebiasaan Kheira setelah bangun tidur, menatap langit-langit kamarnya sebelum bangkit dari kasur tercintanya.
"Mimpi gue aneh banget!" Ucapnya bermonolog ketika mengingat mimpinya tadi yang begitu tidak masuk akal menurutnya.
Ia bermimpi seperti berada di sebuah kerajaan dimana hanya dialah satu-satunya manusia di mimpi tersebut.
Namun satu hal yang masih membuatnya memutar otaknya untuk mengingat wajah seseorang di dalam mimpinya, tapi hasilnya nihil, yang ia ingat hanyalah seorang pria dengan pakaian serba kuning keemasan yang terlihat samar diingatannya.
Tapi postur tubuh pria tersebut terlihat begitu familiar di ingatannya.
"Entahlah! Bodo amat!" Ucapnya setelah berpikir keras lalu memutuskan untuk menuju ke kamar mandinya.
***
Sedangkan di lain tempat, di sebuah ruangan yang didominasi oleh warna coklat dan putih tampak seorang cowok sudah rapi dengan setelan pakaian santainya.
Ia bisa digolongkan sebagai kategori rajin untuk seorang cowok untuk bangun pagi dihari libur seperti saat sekarang ini.
Ia tampak sedang merapikan kamarnya yang sebenarnya tak perlu dirapikan lagi.
"Wihhh, rajin amat! Udah bangun aja! Padahal aku kan mau ngerjain Abang, opps!" Ucap seorang gadis sebelum menutup mulutnya dengan ekspresi kaget yang dibuat-buat seolah sedang keceplosan yang berhasil mengalihkan atensi cowok tersebut.
Gadis tersebut berjalan masuk ke kamar tersebut kemudian mendaratkan bokongnya di tepi ranjang cowok tersebut.
"Emang rajin kali! Emangnya kamu biasanya jam segini masih molor! Ckck! Anak gadis macam apa itu?" Balas Arkan yang membuat gadis tersebut membulatkan matanya merasa tertohok dengan ucapan abangnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Queen
Teen Fiction"Lo itu kayak bunglon!" Ujar cowok bermata teduh tersebut memecah keheningan. Kheira mengerutkan keningnya medengar ucapan cowok tersebut. "Kadang dingin plus cuek, kadang childish banget, kadang baik, kadang juga nyebelin banget!" Ucap Arkan menata...