"Menjauh bukan berarti membenci, hanya tak ingin terus menyakiti diri sendiri"
~Kheira Putri Alatas~
Happy Reading guys😘
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.=====
Langit sudah mulai gelap, tampak seorang gadis yang sedang bersantai sambil rebahan dan mengotak-atik handphone-nya, ya gadis tersebut adalah Kheira.
Ting tong
Tak lama terdengar suara bel dari arah depan rumahnya, ia terlalu malas untuk beranjak dari ranjangnya jadi ia tak menghiraukannya, biarkan saja abangnya yang membukakan pintu tersebut.
Di depan pintu tersebut seorang gadis tampak sedang komat-kamit sendiri karena pintunya yang belum juga dibuka.
"Assalamualaikum" gadis tersebut memencet bel setelah itu mengucapkan salam yang entah akan didengar atau tidak karena rumah ini begitu besar.
"Kheira!" panggil Fanny dengan suara cemprengnya, Namun urung mendapat sahutan dari sang pemilik rumah.
"Nih anak kemana sih, jangan-jangan dia lupa lagi mau pergi ke pesta, awas aja tuh anak kalo sampe lupa" cerocos Fanny mulai kesal.
Di saat mulutnya sedang komat-kamit tak lama pintu rumah tersebut terbuka dan menampilkan seorang cowok dengan setelan pakaian rumahan celana pendek selutut dan kaus berwarna hitam.
"Waalaikumsalam, nyari siapa? " tanya Revan dengan raut datar yang membuat Fanny yang sempat terpesona dengan ketampanan cowok tersebut lalu tersenyum kikuk.
Revan memang tak akan terlalu banyak bicara dengan orang yang belum dikenalnya dan tak jarang menampilkan wajah datarnya, berbeda halnya jika sudah bersama adiknya, Kheira, ia akan menjadi begitu narsis. Mungkin sifat datar dan dingin mereka sudah mendarah daging kecuali dengan orang terdekatnya.
"Eeh, Kheiranya ada kak? " tanya Fanny berusaha menutupi kegugupannya.
"Kamu temennya Kheira? "
"Iya kak"
"Silahkan masuk, langsung aja ke kamarnya, di lantai atas, pintu warna abu-abu" jelas Revan sebelum kembali sibuk berkutat dengan laptopnya di ruang keluarga.
"Iya, makasih kak, aku ke atas dulu" ucap Fanny yang dibalas anggukan oleh Revan, gadis tersebut kemudian bergegas menuju ke lantai atas, ia berhenti di sebuah pintu berwarna abu-abu tersebut lalu mengetuknya, walaupun mereka sahabat dan ia sudah sering berkunjung kesini, tapi tetap saja mereka harus saling menjaga privasi masing-masing, karena ia tau Kheira sangat tak suka privasinya diganggu.
Tok tok tok
"Masuk aja bang" sahut sang pemilik kamar yang masih rebahan di ranjangnya yang mengira itu adalah Revan.
"Ini gue Fanny" ucap Fanny lalu membuka pintu kamar tersebut tanpa menunggu jawaban dati gadis tersebut.
"Ya ampun Kheira lo belum siap-siap? Udah jam berapa ini?"
Cerocos Fanny saat melihat Kheira masih bermalas-malasan di ranjangnya."Masih setengah delapan juga acaranya kan jam delapan,telat dikit gak papa lah" balas Kheira santai.
"Iya iya, yaudah sana siap-siap" titah Fanny
"Iya bawel" ucap Kheira kemudian beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Tak lama Kheira keluar dengan wajah yang sudah segar dan berjalan menuju lemari pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Queen
Teen Fiction"Lo itu kayak bunglon!" Ujar cowok bermata teduh tersebut memecah keheningan. Kheira mengerutkan keningnya medengar ucapan cowok tersebut. "Kadang dingin plus cuek, kadang childish banget, kadang baik, kadang juga nyebelin banget!" Ucap Arkan menata...