Bromo Part 2

398 49 0
                                    

"BANGUNNNN BANGUNN!"

"WOI BANGUNNN!"

Pagi-pagi sekali, Jihan dan Rossi sudah beraksi untuk membangunkan ketiga temannya yang masih setia pada ranjangnya.

"Berisik anjirrr!" keluh Jeffrey.

"Berisik matamu, ini udah jam empat. Katanya mau liat sunrise?" sewot Jihan.

"Hah jam empat?"

"Ayo, ayoo berangkatt" ucap Jeffrey panik.

Setelah tragedi bangun kepanikan, mereka langsung bersiap siap. Tanpa mandi, cukup mencuci muka dan sikat gigi.

Semua sudah siap dengan celana panjang dan tebal, baju panjang, jaket tebal, penutup kepala, sarung tangan, kaus kaki, juga sepatu. Karena dinginnya bukan main.

"Skuyy lihat sunrise!" ucap Mario sambil merangkul Rossi dan Jihan keluar dari villa.

Suasana masih gelap ditambah hawa dingin sangat menusuk tulang.

"Dingin bener yee," celetuk Edward.

"Hooh apalagi waktu tidur. Sumpah gue kaya orang katrok banget pake baju sama celana double-double," ucap Jeffrey sontak membuat semua tertawa.

Saat ini mereka masih di depan villa, menunggu Pak Supir menjemput dengan jeepnya.

Tinn tinn

"Itu jeep kita bukan?" tanya Jihan yang diangguki Jeffrey.

Kelimanya kini sudah masuk ke dalam jeep dengan posisi sama seperti kemarin.

"Ini kita nonton sunrise nya dimana Pak? Sama gitu kaya kemarin?" tanya Edward pada Pak Supir.

"Enggak Mas, ini kita ke penanjakan, disana bagus sunrise nya," jelas Pak Supir.

Suasana kembali sunyi karena mereka memutuskan untuk tidur lagi, meskipun tidak benar-benar bisa tidur karena jalan yang dilewati selalu meliuk-liuk, setidaknya mereka dapat memejamkan matanya sejenak.

Tak lama mobil jeep itu berhenti dan membuat manusia-manusia 4L itu membuka matanya.

Setelah mencoba untuk mengumpulkan nyawa mereka yang masih bercecer, mereka turun dari jeep tersebut dan jalan menuju tempat yang dinamakan penanjakan, dimana mereka akan melihat matahari terbit nantinya.

Suasana di penanjakan cukup ramai. Lebih ramai dari saat kemarin melihat matahari terbenam.

Saat matahari mulai terbit, mereka semua merasa senang dan takjub. Jangan lupakan sifat norak mereka.

Mereka mulai berfoto-foto. Mengambil gambar pemandangan, dan lain-lain.

Setelah dirasa cukup, mereka memutuskan untuk kembali lagi ke villa.

🏡🏡🏡

"Mandi woii mandi!" ucap Rossi sambil menyabetkan handuknya pada muka Mario dan Jeffrey yang tertidur di sofa bed.

"Ganggu Ros elahh!" gerutu Jeffrey sedangkan Mario masih tetap diam tak bergeming.

"Cepetan mandii, lihat noh Edward sama Jihan udah dandan rapi."

Jeffrey tak lagi bersuara dan langsung pergi masuk ke dalam kamar mandi.

"He Marimar bangun!"

"Nghhh ntar."

"Oh yaudah ditinggal."

"Bacot iya-iya ini mandi!"

Mario kini juga mengikuti jejak Jeffrey untuk mandi. Di kamar mandi yang berbeda tapi.

Wadidaw Home | Kos-Kosan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang