Sore-sore gini enaknya ngopi.
Seperti yang biasa Kelvan lakukan jika tidak sedang beradu dengan materi-materi perkuliahan.
Seperti saat ini, Kelvan sedang duduk manis di teras sambil ngopi dan tak lupa nyebat. Untungnya nggak sambil dengerin musik indie.
Sedangkan di depannya, ada Rive yang sedang menyirami tanaman dan juga Jeffrey yang sedang mencuci motornya.
Tiba-tiba terdengar suara bising dari mesin motor.
Dan sepertinya motornya tidak hanya satu, karena tingkat kebisingannya sangat memekakan telinga.
Ternyata benar, kebisingan itu tercipta dari segerombolan lelaki yang menaiki motor layaknya geng-geng motor di sinetron.
Dan parahnya, mereka berhenti tepat di depan gerbang Wadidaw Home.
"Lahh, itu gengnya Mas Boy ngapain kesini ya Bang?" tanya Rive pada Jeffrey.
"Mas Boy matalo, itu tuh Mondy Vee," jawab Jeffrey ngawur.
"Heh ngawur semua lo, itu pasti pada mau nyariin Reva. Atau jangan-jangan Mama Adriana?" celetuk Kelvan.
"WOI!" teriak salah seorang lelaki yang berdiri di depan sendiri.
"Siapa lo?" tanya Kelvan setelah menyudahi obrolan tak berfaedahnya dengan Rive dan Jeffrey.
"Lo gaperlu tau siapa gue apalagi temen-temen gue!" jawab si lelaki itu dengan angkuhnya.
"Yeilahh songong bener ini bocah," celetuk Jeffrey dan dihadiahi pelototan anak-anak geng motor itu.
"Mana yang namanya Leo!?" tanya nya lagi.
"Ih itu siapa sih Ve?" tanya Kelvan dengan Rive, kali aja Rive tau siapa anak-anak geng motor itu.
"Mas Boy," jawab Rive singkat.
"Kalo ditanya tuh jawabnya yang bener!" Jeffrey memperingati.
"Lah orang namanya beneran Boy kok. Lo pasti ngiranya Boy anak jalanan 'kan?"
"Lah namanya beneran Boy?" tanya Kelvan, Rive mengangguk.
"Lihat aja belakang jaketnya, tulisannya 'Mas Boy dan kawan-kawan'," ucap Rive dan kebetulan ada salah seorang yang berhadap membelakangi ketiganya.
Dan benar. Jadi, nama geng mereka 'Mas Boy dan kawan-kawan' ?
Hmm alay juga.Kelvan dan Jeffrey berusaha menahan tawa.
"Heh, ngapain lo pada malah diem. Cepet siniin yang namanya Leo!" bentak si Mas Boy.
"Hmm, Mas Boy dan kawan-kawan. Itu 'kan nama geng lo?" tanya Kelvan yang mulai mendekat dengan mereka.
Tentu si Mas Boy mengangguk mantap.
"Iya itu nama geng gue. Masalah?" tanya Mas Boy masih dengan wajah songongnya.
"Hahahahaa!" Kelvan tertawa, membuat Rive dan Jeffrey reflek ikut tertawa.
"Mas Boy dan kawan-kawan itu siapanya Upin Ipin dan kawan-kawan?" tanya Kelvan dengan nada meledek, sedangkan Jeffrey dan Rive masih tertawa.
"Apa-apaan lo hina-hina geng gue?!" bentak si Boy.
"Et ettt, gaboleh emosi!"
"Omong kosong!! Udah cepetan panggil yang namanya Leo!"
Akhirnya karena Kelvan sudah merasa telinganya pengang mendengar teriakan Boy yang sedari tadi menggema seperti orang kerasukan, ia menyuruh Rive untuk memanggil oknum bernama Leo yang sedari tadi dicari oleh Mas Boy dan kawan-kawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wadidaw Home | Kos-Kosan✔️
Genç KurguKos-kosan ini bukan kos-kosan seperti pada umumnya Kos-kosan ini adalah kos-kosan damai penuh cinta