19

829 121 43
                                    


Semakin kesini semakin sedikit votenya...

"Pergi!" usir renjun, tubuhnya bergetar ketakutan.

Jeno menyeringai " pergi?, Kayaknya lo yang harus pergi" ucapan jeno.

Prang!

Barang-barang yang berada di atas meja langsung berjatuhan. Jendela yang tadinya tertutup kini terbuka dengan lebar.

Renjun yang meringkuk sambil bersembunyi di balik selimut semakin ketakutan. " Pergi, j-jangan ganggu gue"

Selimut nya seketika terangkat dan terlempar ke sembarang arah. Dengan waspada, renjun menatap sekelilingnya. Jeno menghilang.

Jeno sudah tidak ada disana. Namun...

Lampu di ruangan nya mendadak mati. Jendela yang tadinya terbuka kembali tertutup dengan rapat.

Terdengar suara cakaran di dekat jendela. Renjun merinding dan panik.

" Renjun..." Samar-samar terdengar suara jeno yang memanggilnya pelan

Sret

"Akh!" Renjun merasakan sakit di lengan sebelah kanannya

Sret!

Sekarang di lengan sebelah kiri.

Sret!

Sekarang di pipinya.

Sret!

Dan sekarang di punggung nya.

Tubuh renjun mendadak sakit dan perih. Ia merasakan ada cairan kental yang mengalir keluar dari dalam tubuhnya. Lampu ruangan tiba-tiba menyala.

Dan renjun terkejut karena tubuhnya, kini di penuhi sayatan. Ketika renjun melihat darah di lengan tangannya, rasa perih di tubuh renjun semakin menjadi-jadi.

Ia berusaha beranjak dari ranjang untuk meminta pertolongan. Dan ia berjalan dengan linglung. Ketika renjun berhasil memegang kenop pintu. Ada yang menarik tubuhnya ke belakang dengan sangat kencang.

Lagi-lagi, renjun merasa tubuhnya dibanting. Kepala nya membentur lantai. Renjun meringis kesakitan sambil memegang kepalanya.

Klek

" Anda sudah bangun?—EH?!" seorang suster yang ingin mengecek renjun terkejut karena melihat renjun yang sudah tergeletak di lantai dengan darah di tubuhnya.

Oh iya, jangan lupakan fakta bahwa ruangan itu sudah menjadi berantakan seperti kapal pecah akibat barang-barang yang berjatohan dengan sendiri nya














































































































Hyunjin yang sedang mengobrol bersama haechan menjadi penasaran. Kenapa dari tadi orang-orang pada panik?. Ia pun keluar dari ruang rawat inap haechan untuk bertanya.

" Suster! Itu kenapa pada ngumpul didepan ruangan temen saya ya?" Tanya hyunjin, suster yang kebetulan lewat didepannya langsung menoleh.

" Saya juga gak tau, tiba-tiba pasien di ruangan itu sudah tergeletak di lantai, kata nya ruangan itu jadi berantakan, udah ya saya buru-buru!" Suster itu langsung berjalan cepat dan masuk ke ruang rawat inap renjun yang kini sudah dipenuhi perawat.

Kening hyunjin menggerenyit " renjun kenapa?" Gumamnya, lalu ia memutuskan untuk ikut masuk ke dalam ruangan renjun.

Tetapi ia dihadang oleh beberapa suster " maaf anda tidak diperbolehkan masuk saat ini pasien sedang diberi penanganan oleh dokter, lebih baik anda menunggu di luar"

JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang