20

853 108 21
                                    


Haechan lo apa-apaan?!" Teriak hyunjin, haechan menyeringai ke arahnya

" Ups?" Haechan menjatuhkan pisau nya, lalu tertawa. Hyunjin menjadi geram.

Hyunjin langsung menghampiri haechan, berniat untuk melayangkan tinju ke wajahnya. Tetapi tertahan karena seungmin memanggilnya.

" Hyunjin..." Ucap seungmin, badannya terasa sakit

Dengan cepat, hyunjin langsung menghampiri seungmin " kok bisa begini sih?!" Gumam hyunjin frustasi, dengan asal ia mencoba menutup luka-luka di tubuh seungmin dengan perban yang kebetulan ada di meja.

" Dia bukan—" ucap seungmin menggantung

Haechan meraih pisau yang tadi ia jatuhkan ke lantai dengan perlahan dan mendekat ke arah seungmin..

Sret!

Ia menyayat kaki seungmin

"AKH!" jerit seungmin, hyunjin langsung menatap haechan tajam " anjing " umpatnya.

Karena hyunjin merasa seungmin tidak aman jika terus-terusan berada di dalam ruangan itu, ia pun langsung membawa seungmin keluar dari ruangan " seungmin lo kuat berdiri gak?" Tanya hyunjin

Seungmin mengangguk pelan " bisa " akhirnya ia pun keluar dari ruangan dengan tertatih karena kaki sebelah kirinya luka akibat sayatan.

Hyunjin sempat menoleh ke belakang, haechan malah tersenyum kearah nya. Ck senyum nya terlihat menyebalkan.

" Haechan udah gila kali ya " ucap hyunjin, sebal

Para suster yang melihat hyunjin dan seungmin langsung menghampiri mereka berdua karena melihat kondisi seungmin yang memprihatinkan.

Perban dimana-mana.

" Astaga!" Para suster itu terkejut dan langsung membawa seungmin ke ruangan lain untuk di obati.

Ketika hyunjin ingin mengikuti para suster yang membawa seungmin, tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.

" Renjun!" Ia lupa kalau para perawat masih terjebak di dalam ruangan bersama renjun yang kesurupan.

Hmm mengerikan.











































































Brak!

Brak!

Brak!

Dokter kim mencoba mendobrak pintu dari dalam, para suster ketakutan.

Lampu ruangan tiba-tiba menyala lalu mati, lalu menyala lagi dan kemudian mati lagi dan sampai seterusnya. Itu menambah kesan horror bagi para perawat yang terjebak di dalam sana.

Ditambah bola mata renjun yang tiba-tiba memutih sepenuhnya. Renjun berteriak kesakitan.

" Dokter cepat buka pintunya!"

JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang