Chapter 20 END

14 4 0
                                        

Saat Seona membuka pintu rumahnya, yang datang ternyata Junkyu. Dia ingin memastikan Jaewook mengantarnya dengan selamat.

“Ada apa Jun?” Tanya Seona

“Mau mastiin aja kamu selamat sampai rumah,” Kata Junkyu kemudian langsung masuk ke dalam rumah, meninggalkan Seona yang masih berpikir apa yang terjadi semalam.

Ini pertemuan pertama Seung hoon dan Junkyu setelah sekian lama. Junkyu ingin menanyakan banyak hal pada Seunghoon mengenaik Seona dan Jaewook tapi Seona mendadak harus bekerja di hari liburnya.

Junkyu tau ini pasti ulah Jaewook, jadi ia ingin mengantar Seona bekerja terlebih dahulu dan memastikan pekerjaannya baru kemudian kembali mengobrol dengan Seunghoon.

“Gue anter,” Kata Junkyu yang dibalas anggukan oleh Seona

Setelah sampai, Junkyu bisa melihat Jaewook menunggu Seona dan lobi. Dengan sengaja ia melajukan mobilnya ke arah Jaewook, berniat untuk menabraknya tapi ia menginjak rem di saat yang tepat.

Tingkahnya cukup membuat kehebohan di sekitar mereka. Dan membuat Seona berpikir seharusnya ia tidak menerima tawaran Junkyu untuk mengantarnya, karena hal ini mungkin terjadi setelah apa yang terjadi semalam.

“Bisa bawa mobil ga sih?” Kata Jaewook dengan nada dan wajah yang datar karena kesal

“Ngapain lo nyuruh Seona kerja di hari libur?” Tanya Junkyu

“Bukan urusan lo. Seona, sekarang ambil berkas-berkasnya terus ikut gue ketemu klien. Maaf karena nyuruh lo kerja di hari libur. Ini kliennya juga mendadak banget,” Kata Jaewook

Seona langsunng masuk dan mengambil berkas-berkaas yang dimaksud kemudian pergi meninggalkan Junkyu disana. Saat mobil mereka mau berjalan, Seona baru teringat untuk memberikan pesan pada Junkyu.

“Jun, gue mau minta tolong sama lo.”

“Apa?”

“Tolong lo jangan biarin Kak Seunghoon mendaki selama gue kerja. Gue mimpi lagi,” Kata Seona dengan raut wajah sedih

Junkyu mengangguk menanggapi perkataan Seona, sedangkan Jaewook yang juga mendengar itu kembali mengingat bagaimana sesuatu yang mustahil baginya benar-benar terjadi di depan matanya.

...

Junkyu kembali ke rumah Seona dan mengobrol dengan Seunghoon. Mendengar kedekatan Jaewook dan Seona selama ia pergi membuat hatinya dan pikirannya panas. Seunghoon yang melihat itu malah tersenyum dan memberikan minuman dingin untuk mendinginkan kembali hati dan pikiran Junkyu.

Tiba-tiba ponsel Seunghoon berdering, mendapat telepon dari kliennya yang meminta bertemu. Mau tidak mau pembicaraan kali ini tidak bisa di lanjutkan.

“Gue pergi dulu. Lo kalo masih mau disini gapapa, nanti kalo pergi inget kunci pintu. Cek semua peralatan rumah, terutama dapur.”

“Iya. Btw jangan mendaki. Lo harus mikirin Seona kali ini. Dia bener-bener takut banget kehilangan lo sekarang.”

“Kalo dia segitu takutnya, harusnya dia ga kerja dan nemenin gue sekarang. Kenapa dia malah kerja? Itu karena alam bawah sadarnya menyadari kalo ga cuma gue yang ada buat dia. Ada lo, Jaewook dan sahabatnya yang lain.”

“Jangan masukin Jaewook ke list. Gue kesel setiap denger namanya.”

“Heh lo itu udah dewasa, pikiran lo dewasaan dikit napa. Selama lo ga ada Jaewook yang nemenin Seona, harusnya lo makasi sama dia walau lo kesel sama dia.”

“Ga usah sok ngajarin gitu kalo masih jomblo.”

“Ih tau aja lo kelemhan gue kalo lagi debat. Ya udah gue pergi, bye!”

Dream  ||  WINNER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang