Apabila sesuatu telah kumulai, alangkah baiknya jika aku juga harus mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantuku dan memberikan inspirasi atas judul ini.
Yang pertama, kuucapkan terima kasih atas berkat dan pernyertaan Tuhan yang telah memberikan kesempatan untukku mengembangkan suatu ide dalam sebuah cerita ini.❤
Kedua, terima kasih untuk para pemain sketsaku. Marie, si gadis berpayung kuning yang telah mengajarkanku untuk belajar memulai cerita cinta. Derryl, malaikat hujanku yang mengajarkanku suatu keegoisan dan membuatku semakin mencintai hujan. Kyle, malaikat kematianku yang telah mengajakku untuk berbagi keikhlasan dalam cinta ❤
Ketiga, untuk sumber awal inspirasi ini tercipta, ibu guruku, Ibu Susana. Tanpa tugas darinya, ini hanya akan mampu menjadi sebuah potong cerita singkat tak berarti. Beliau memberiku inspirasi untuk mengembangkannya menjadi suatu ide cerita runtut menemani musim hujan ini.❤
Keempat, para pembaca pertamaku. Cahya Faradika, Elisabeth Dhea, Maria Heni, dan masih banyak lagi yang dengan setia memberikan semangat, kritik, dan saran yang sungguh membangun dalam kisah ini.❤
Kelima, penerbit GagasMedia yang telah berani menilai cerita ini. Aku telah sepenuhnya menghargai penilaian orang lain demi suatu pembangunan yang lebih baik, itulah yang kubutuhkan dalam cerita ini.❤
Keenam, para pembaca di luar sana yang telah berani mengadu sebuah imajinasi dalam kisah ini. Terima kasih atas pemikiran dan segala tentang dalam kisah ini.❤
Akhirnya aku, Florentina Yuniar Pramesti, mengucapkan segala syukur dan terima kasih atas kesempatan singkat ini.
"Biarlah hujan menjadi saksi akan kisah, tapi izinkan hujan untuk menaungi dan menemanimu menunggu sebuah kedatangan."
©FYP
KAMU SEDANG MEMBACA
Sketsa Rindu untuk Hujan
General FictionKisah semusim lalu terajut dalam sebuah kenangan Sesosok malaikat hadir mengantar cerita untukku Di sudut bersejarah sebuah kota, terkuak sebuah tanda Payung kuning di tanganku tertutup, berganti menjadi kematian Hujan melengkapi segala cerita yang...