Heppy readers!
Bagaimana rasanya saat kau mengalami apa yang aku alami, dimana sebuah kenyataan mulai terungkap. Semua ini terlalu mendadak dam menyakitkan. Kenyataan kedua orang tuaku sudah tiada, tanggungan diri menjadi pelindung dunia dari kehancuran, dan kini kenyataan yang sangat-sangat tidak masuk akal, bahwa aku dan Yuna, yang sudab jelas kami adalah Rival itu bersaudara. Tidak aku tidak akan ambil pusing dengan masalah ini, aku tak ingin menambah semakin besar rasa penasaranku yang membuatku malah semakin tersakiti nantinya, entahlah cobaan apa yang akan kuterima lagi selanjutnya. Umurku masih 15 lanjut, dan masalah mulai muncul, aku merasa merindukan kehidupanku yang dulu, yang hanya sebatas dirumah, sekolah dan pembullyan, tak sampai menuntutku menjadi orang lain seperti ini, namun apalah dayaku, takdir sudah bicara.
Aku masih meluapkan bebanku, dengan batuan dekapan hangat dari seseorang, yang sudah sangat aku kenal bahkan hanya dengan mendengar suaranya itu. Hatiku berdesir mendengar suara baritonya yang rendah dan manly. Kak Ern yang jauh diatasku, aku tak tau sebenarnya ia dan saudara-saudaranya angkatan berapa? Sepertinya sudah sangat Senior sekali.
Tubuh besar dan tinggi, yang jelas berbeda dengan tubuhku tentunya, memeluku erat, dengan tangan besarnya mengusap lembut punggungku memberikanku ketenangan. Mungkin sudah cukup menangisnya aku melepaskan pelukanya.
"Te-terima... Kasih, kak", ucap Sonia tulus sembari membersihkan jejak air matanya. Ern mengangguk, lalu memegang kedua bahu Sonia, "Sudah apapun masalahmu itu, lupakanlah.. Bagaimana jika ku ajak kau ketempat dimana aku yakin kau pasti akan menyukai tempat itu, bagaimana?", tawar Ern tulus, ia hanya ingin melihat Sonia yang sebelumnya, bukan Sonia yang menangis karena masalah yang menimpanya, bagaimanapun mungkin selanjutnya masalah yang lebih besar akan datang.
"emm.. Mungkin istirahat sejenak dari beban pikiran dan masalah, tak apa?", Ern tersenyum manis. "Baiklah, dimengerti, Ayo!", Ern menggenggam tangan Sonia mengajaknya meninggalkan Koridor tersebut menuju Taman Castle.
Mendadak Sonia mengingat beberapa waktu yang lalu, ia kemari menatap pohon yang berada tepat di tengah taman, yang membuatnya merasakan sakit kepala yang hebat. Menyadari Sonia yang malah berhenti, Ern berbalik, "Ada apa?", tanya Ern berjalan menghampiri Sonia. "Entahlah, yasudah ayo kakak bilang mau menunjukanku suatu tempat, ayo?", Ern mengangguk dan kembali berjalan namun kini beriringan dengan Sonia. Sampai mereka bertemu seekor Harimau putih dengan mata birunya, menundukan kearah Mereka. "Perkenalkan Namanya Liona, pada ia Tiger, haha", Sonia terkikik kecil, menyadari keanehan itu.
"Ayo naik?", Sonia tersentak kaget, apa? Na-naik Harimau putih ini? Yang benar saja!, ada rasa takut tiba-tiba menjalar dalam dirinya. Harimau putih besar, lebih besar dari Harimau pada umumnya, walau Liona berbeda dari Harimau pada umunya, tetapi ia tak menggeram maupun terusik dengan keberadaan Sonia. "Ayo naik..", Tanpa menunggu persetujuan Sonia, Ern mengangkat tubuh mungil itu dan mendudukanya di atas Liona, ia menyusul duduk dibelakang, sedikit membungkukan bandanya, membuatnya seperti memeluk Sonia. Wajahnya tersenyum jail, namun hatinya berterimakasih kepada Tuhan, berbeda dengan Ern, Sonia malah kebingungan, jadi salah tingkah, ia juga bingung mau berpegangan bagaimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan 7 Horcruxs
Fantasycollect seven horcruxes to awaken Aphrodite and defeat the Black swan, is that really all? maybe you will know if you study every season, happy reading!!! *hanya fiktif belaka *bahasa indonesia *harry potter versi Korea #humor#misteri#love#friends#l...