•ΔBlood Sweat&TearsΔ•

89 19 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka sampai di depan sebuah pintu, "apakah ini?" mereka masih tampak mengamati peta dan pintu yang terkunci, "iyaa disini", Sonia yakin di balik pintu ini adalah ruang rahasia.

"Tunggu...apa kalian mendengar sesuatu?", bisik Harmer, sepertinya Harmer mendengar sesuatu, mereka menajamkan indra pendengaran mereka. "kurasa... memang benar ruangan itu ada di balik pintu ini?", ucapan Canser dengan nada yang jelas ia ketakutan.

Memang terdengar suara dengkuran anjing dibalik pintu ini, "bagaimana cara membukanya?", tanya Canser, ia berusa membuka gembok kunci tersebut, "bodoh! Untuk apa kau memiliki sihir? Dan apa gunanya kau memiliki tongkat itu?" ujar Harmer dengan nada mencibir, Canser menatap Harmer dengan tatapan membunuh, yang dibalas Harmer dengan wajah mengejek. "berhentilah berselisih, dan buka pintunya saja", bagaimanapun orang pasti lelah melihat teman-temanya selalu berselisih paham yang tiada habisnya, pasti lelah bukan?, Harmer bersiap, ia mengarahkan tongkatnya kearah gembok pintu tersebut.

"Raynclus corleus!"

Clik!

"Ini hanya hal mudah untuku!", ucapan Harmer dengan penuh kebanggaan. Perlahan mereka memasuki ruangan itu, terlihat seekor anjing besar berkepala 3 yang tengah tertidur lelap. "lihat ada pintu di bawah mereka!" Canser melihat pintu dibawah anjing yang terlelap. "bagaimana caranya kita masuk kepintu itu sedangkan anjing sialan ini tidur diatasnya?", tambah Canser. "kenapa ada kecapi" pikir Sonia melihat sebuah kecapi yang terus melantunkan sebuah lagu yang sangat merdu. Entah apa yang Canser pikirkan namun degan sengaja ia memantrai kecapi tersebut agar berhenti bersuara karena merasa terganggu, "Apa yang kau lakukan?!". ucap Harmer

"Arghhh!" anjing itu terbangun. "astaga! Canser sialan, apa yang sudah kau perbuat?!!" Sonia panik bukan main. Anjing itu bangun dengan menggeram tanda ia marah. Segera Harmer kembali menghidupkan kecapi tersebut dengan matranya ,"Songssss..... kau tau kalau aku tidak belajar banyak mantra kita bertiga sudah tinggal setengah badan dan itu menunjukan aku lebih pandai darimu, jadi jangan pernah coba-coba merendahkanku, Harmer Griffin!" Harmer menekankan namanya. Setelah Harmer kembali menghidupkan kecapi tersebut anjing berkepal tiga itu kembali merasa terkantuk, dan mereka kembali memasuki alam mimpinya. "masalah selesai bukan?" Harmer menghampiri Canser dan Sonia. "belum, masalah belum selesai, kita harus menyingkirkan anjing besar ini" penjelasan Sonia masih sedikit membingungkan bagi Canser, "Hemhh, dan bagaimana caranya ya?" Harmer juga belum mengerti.

"Apa gunanya tongkat kalian?" sindir Sonia, Canser hanya melongok, sedangkan Sonia menepuk jidatnya sendiri, "maaf aku tak membantu apapun, tapi setidaknya aku memiliki teman-teman seperti kalian, yang setia disampingku dan selalu mendukungku" senyuman manis terukir dari wajah cantik Sonia. "bukan masalah selagi kami masih bisa membantumu", sambung Canser, ia dan Harmer ikut membalas senyuman Sonia tak kalah manis.

"Mari kita lakukan bersama!", Canser dan Harmer tampak bersemangat. "aku bantu doa saja", ujar Sonia diikuti tawa kecil dari mereka.

"Dimintri laktopus!!!"

Black Swan 7 HorcruxsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang