Pak Dosen Galak!

6. Otak 2G

Apa sih yang disukai dari seorang Zion? Baik? KAGAK!
Tampan? SAMA KAYAK NYARI TAHU DITUMPUKKAN PASIR!
Kaya? DASAR MATRE!
Imannya? MASUK MASJID AJA GAK PERNAH LIHAT!

Rachel menutup telinganya dengan earphone dan melanjutkan langkahnya, kini fokusnya hanya 1, kantin. Matanya sudah berat dan ingin sekali memejamkan matanya. Jadi ia harus pergi kekantin sekarang.

"Bu Is," panggil Rachel pada penjual serbaguna itu. Bagaimana tidak serbaguna? Sudah jual mie ayam ditambah lagi bakso, oke wajar. Tapi malah ditambah siomay dan cilok. Nauzubillah, pegawai aja sampai 5.

"Mau kebelakang? Nggak kekelas?" Tanya Bu Is sambil mengelap mangkok yang habis dicuci.
"Iya, semalem begadang ngerjain makalah," jawab Rachel dan berlalu kebelakang dimana tempat istirahat penjual-penjual kantin. Dan Rachel lebih memilih tiduran diatas karpet tipis diatas lantai. Adem.

Jika sekarang Rachel sedang rebahan ria, lain dengan Zion yang sedang beradu mulut dengan mahasiswanya.

"Maaf, Pak, ini semua kesalahan teknis," ucap Arnold atas kesalahan yang diperbuat kelasnya.

"Kesalahan teknis? Makalah 1 kelas salah kesalahan teknik? Bilang kalo kalian tidak mau saya ajar! Tidak begini caranya.

Rachel_ALX

Balik kekelas, Anjing! 1 kelas dibantai Prof.Zion.

Dengan sembunyi-sembunyi, Arnold mengetik pesan untuk Rachel.
Oh ayolah, dia marah-marah karna proyektor untuk presentasi rusak, dan proyektor yang baru lusa kemaren dipinjam anak BEM untuk acara.

Rachel_ALX

Apa peduli gue? Ganggu orang tidur aja!

Eh kutil amoeba, gue sumpahin keselek sempak fir'aun lo!

BACOT!

Cepet kesini! Gue aduin Bapak negara kalo lo balapan ntar!

Bwa bwa bwa
BWACOT ANJIR

DETIK-DETIK SEBELUM KEJADIAN.

Komodo teman baikku...🎶🎶

Kodomo Alkampret

Albreta Kacang polong

IYA ALBRETA RACHEL ALEXANDER KEMBARANNYA ALBERT RAYHAN ALEXANDER.

DASAR AZGALI ARNOLD MAHENDRA

"AZGALI ARNOLD MAHENDRA! Jika tidak suka dengan kelas saya silahkan keluar!"
Mampos kau mampos! Niat cuma nyuruh balik malah namanya yang disebut malaikat izroil.

Arnold menatap Zion yang sedang berdiri 2 meter didepan pintu, dengan angkuh ia melipat kedua tangannyabdidepan dada dan menatap mangsanya dengan tatapan setajam leser.

Arnold mengutuk Rachel yang mengajaknya berdebat. Siap-siap ia akan ditembak Arnold dengan senjata berpeluru C atau bius ketersiksaan yang bernama Pil D dan memungkinkan dengan suntikan kematian virus E. Mati kau!

"Jangan memperbesar kesalahan dong, Pak. Kami juga tidak tau jika proyektornya berkendala," ucap Arnold sesantai mungkin. Iya santai, tapi dalam dunia jiwanya ia sedang menunggu detik-detik penjemputan ajal.