"Tante Dinda ada nggak, Mbak?" tanya Rachel pada pelayan kasir.
Rachel Pov.
"Nggak ada, Chel. Baru pulang," ucap Mbak Dona yang membuatku sedikit berfikir.
Janjian dengan sahabat lucknut jam 8, baru jam 7, ngasir ah.
"Mbak Dona bantuin yang lain dulu, Rachel mau jadi kasir," ucapku yang langsung diangguki Mbak Dona.
Emang udah biasa sih gue disini, dibagian kasir cuma buat ngisi waktu kosong.
Kalo sampe Tante Dinda tau, alamat gue bakal kena khotbah Bunda. Big no!Setengah jam gue jadi kasir, ada aja godaannya. Minta nomorlah, nanya nama lah, itu lah, ini lah, buat gue emosi.
Jadi pelayan aja lah.
"Mas mau kemana?" tanyaku saat melihat Mas Eko dan Mbak Dina yang membawa makanan.
"Nganterin pesenan," jawab Mas Eko.
"Mbak Dona gantiin Rachel sini. Males sama pembeli yg rempong," ucapku menghampiri Mbak Dina dan kangsung mengambil alih nampan yang Mbak Dona bawa lalu mengikuti kemana Mas Eko pergi."Ini tuan hidangannya," ucap Mas Eko pas udah nyampe.
"Adek?!"
Mati kau Chel mati!
Khotbah lo khotbah.
Bundaaa...! Tolonglah anakmu ini....Innalillahi bener dah idup gue.
"Eh? Ayah," sapa gue. Bener dah digantung gue sama Ayah gue."Ini putri anda, Pak?"
Eh? Kayak kenal tuh suara, tengok jangan ya? Tengok aja lah.Damn Shit! DOUBLE KILL YOU RACHEL. WELLCOME GO TO HELL!
"Anda kenal?"tanya Ayah pada Pak Zion. Ya, doi Zion.
"Dia mahasiswi saya, Pak," jawab Pak Zion santai.
Mas Eka dengan santainya pergi dan ngambil nampan gue. Abis sudah.
"Kamu kerja disini?" tanya Pak Zion.
"Nggak, Pak. Saya cuma bantu-bantu," jawab gue pelan."Ayah jangan bilang Bunda ya. Nanti Rachel dimarahin. Rachel tadi niatnya cuma bantu Mbak Dona sambil nunggu Arnold. Bener deh," ucap gue sambil mengeluarkan jurus puppy eyes gue yang imut. Eakkkk.
"Ya udah. Sana balik, itu udah ada Arnold," ucap Ayah menunjuk meja dimana ada Arnold disana.
Zion Pov.
"Oke, Ayah."
Nih jambu biji bisa lembut juga ternyata, dasar.
"Sana!" usir Pak Vino yang hanya dijawab Rachel dengan senyuman manis.
"Permisi, Ayah, Pak Zion galak," ucapnya dengan tersenyum manis.
Eh? Gue galak?
"Pak Zion dosennya Rachel?"
Lah? Mana tuh biji jambu?
"Iya, Pak. Saya dosen baru dikelas Rachel," jawab gue singkat.
"Rachel masih pecicilan nggak, Pak? kalo dikelas?"
Lah? Tau kalo anaknya pecicilan?"Lumayan, Pak. Cuma ucapannya saja yang tidak bisa berhenti," jawab gue jujur.
He! Gue masih inget mulutnya yang selalu ngomel dikelas.Author Pov.
"Hukum saja, Pak jika dia nakal! Kalo perlu langsung coret dari absensi," ucap Vino membuat Zion sedikit tertegun.
"Baiklah."
Ditempat lain, Rachel langsung duduk disebelah Arnold dan menyandarkan kepalanya dipundak Arnold.
"Kenapa, Cuk?" tanya Leo menatap aneh kearah Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Dosen Galak!
Novela JuvenilMinta krisarnya ya guys.... Peraturan Dosen Galak 》Telat 1 menit tutup pintu dari luar 》pake kaos tutup pintu dari luar 》Tidak mengerjakan tugas menjadi 2× lipat 》Tidur dikelas silahkan traktir makan sekelas What The Hell so fucking he say to the cl...