Kocar kacir
"TEMUKAN DIMANA RACHEL SEKARANG!!!" Zion membentak semua bodyguardnya dengan keras.
Dari jauh, Sin menatap tuannya sambil geleng-geleng dan sedikit berdecak kesal.
Action!
"Maaf, Tuan, tadi ada kabar jika nona Rachel berada disebuah mobil menuju ke Bandara," ucap Sin membuat Zion membolakan matanya.
"RACHEL GAK BOLEH PERGI!" Pekik Zion berlari keluar rumah. Ia tak memperdulikan malam yang semakin larut dan pasti banyak bahaya, tapi, diotaknya hanya satu.
Rachel!
Hanya Rachel!
"Lapor, Nona Rachel, tuan Zion berlari keluar rumah," ucap Sin pada earphone yang terselip ditelinganya.
"Kejar dan kasih arahan, jam 12 masih 2 jam lagi." Terdengar suara Rachel dari sebrang sana yang langsung dipatuhi oleh Sin dan anak bauh yang lain.
Zion mengeram kesal saat kakinya mulai kebas berlari menuju bandara.
"Bangsat!" maki Zion melihat sekeliling yang seperti tak berpenghuni, ia tak bisa apa-apa karena ia pergi hanya tangan kosong, dan sialnya dua salah jalan saal mengambil jalur tikus.
SHIT!
****
Beda Zion maka beda Rachel.
Saat jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, ia segera bersiap-siap menuju lokasi yang sebenarkanya dekat dengan lokasi Zion saat ini, ia buat kesasar agar tambah bingung.
"Siap, chel?" tanya Dera saat Racgel sudah masuk kedalam mobil yang akan mengikuti arah Zion.
"Sumpah kita ngerjain dia parah gak sih?" tanya Dera terbesit rasa tak nyaman dihatinya.
"Udah santai aja," balas Reno tapi tetap tak mengubah rasa gusar diwajah Dera.
"Bodolah!"
Rachet tersenyum manis membayangkan wajah Zion yang syok bahagia, ia belum pernah memberikan sebuah kejuatn dengan cara mainstrem begini.
Zion menatap sekeliling dengan aneh. Ia rasa tadi ia sudah menumpai gang ini, tapi sekarang ia kembali lagi. Ia seperti diasebuah labirin yang dibuat sama tapi dengan jalur-jalur yang amat beda.
"Akan kubunuh kau! Badebah!" Zion memaki dengan seenak hati, rasa kesal dan cemas menghiasi wajahnya, ia khawatir?
Hingga, ia terdiam saat mendengar langkah kaki dibelakangnya. Ia pun berjalan sedikit pelan dan was was.
Lama, ia merasa langkah kaki itu semakin bangak. Sebuah bogeman siap ia layangkan tapi saat ia berbalik dan ingin melemparkan bogeman-
"HAPPY BIRTHDAY!"
Zion mengernyit bingung melihat para sahabat dan para bodyguardnya berkumpul mengelilinginya.
Hingga matanya tertuju pada sosok gadis bergaun putih dengan rambut terurai berjalan kearahnya.
"Happy birthady for 26th years, semoga yang dusemogakan tersemogakan dan disini doamu adalah aminku," ucapnya dengan senyuman manis membawa sebuah kue yang bertulis 'Happy Birthday Zion-nya Rachel.'
BRAK!
Zion melempar kue itu dengan keras dan menarik tubuh Rachel kedalam pelukkannya.
"Jadi ini semua ulahmu?" tanya Zion dengan suara seraknya. Seumur hidup, baru kali ini hari kelahirannya dirayakan setelah kejadian beberapa tahun silam. Dulu, mendiang ibunya selalu memberikan kejutan ditengah malam, membisikkan kata 'happy birthday Ethan-nya Mommy' lalu membangunkan Zion agar berdoa dan paginya ikut kepanti asuhan untuk merayakan, dulu ia pikir jika ibunya terlalu biasa dalam mengatakan itu, tapi ia sadar jika dipanti asuhan ia berbagi rasa bahagia disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Dosen Galak!
Teen FictionMinta krisarnya ya guys.... Peraturan Dosen Galak 》Telat 1 menit tutup pintu dari luar 》pake kaos tutup pintu dari luar 》Tidak mengerjakan tugas menjadi 2× lipat 》Tidur dikelas silahkan traktir makan sekelas What The Hell so fucking he say to the cl...