15. Cie sakit

28.8K 1.4K 70
                                    

"Quotes by JustAya. Berita terbaru dari tentangga bahwa ada yang terkena corona. Laporan selesai."
JustAya_37

******

Rachel mendesah pelan dan menatap Zion dengan malang. Memang dasarnya kepala kebanyakkan isi batu ya begitu.

Setelah dari ziarah, dan diakhir dengan tangis Zion didalam mobil, kini ia terkena demam tinggi.

"Kerumah sakit ya, Yon," bujuk Rachel memegang dahi Zion yang semakin panas.

Zion hanya menggeleng, para sepupu Zion dan para orang tua keluar setelah diusir kejam dengan Zion tadi.

'Buat apa kalian disini? Ingin melihatku mati? Aku disini punya seseorang yang jauh lebih berharga dari kalian.'

"Zion... kerumah sakit ya... kalo kamu sakit nanti aku gak bisa cubitin kamu, gak bisa nendangin kamu, gak bisa ngejek kamu, nggak bisa jahilin kamu lagi, nanti yang kupeluk siapa," rengek Rachel memeluk Zion dari samping.

"Nggak."

"Zion?! Perlu ya aku nyanyiin seluruh lagunya opic biar kamu sadar heh?! Atau mau aku bacain Yasin biar kata-kata kamu yang tadi beneran terjadi? Jangan kepala batu, nggak baik! Kerumah sakit ya, nanati dedek beliin emen," ucap Rachel dengan kesal.

"Sssttt. Diem aja disini," balas Zion dengan nasa yang sanga-sangat pelan dan menarik Rachel kedalam pelukannya.

"Badan kamu tambah panas," ucap Rachel benar-benar menahan kekhwatiran, bahkan ia sudah menahan tangisnya agar tak pecah.

"Zion jelasin kenapa, nanti kalo tambah parah gimana?"

"Ini udah biasa, setiap mau ulang tahun mommy pasti aku sakit," balas Zion membuat Rachel sedikit lega.

"Kapan?"

"Lusa," ucap Zion memeluk erat tubuh Rachel.

"Zion badannya panas, leherku jadi panas juga," ucap Rachel saat Zion menyusupkan wajahnya dilehar Rachel.

"EH?! Kenapa dilepas?" tanya Rachel menatap tajam kearah Rachel.

"Gerah," jawab Zion santai.

"Ish!" Rachel mendengus kesal dan memalingkan wajahnya dari Zion.

"Tumben nih curut telfone," ucap Rachel saat melihat nama Armold terpampang dilayar LCD nya.

"Gimana, Ar?" tanya Rachel santai.

"Woi kampret! Muka lu mana kok item?"

Lha? Rachel mentap layar ponselnya lalu ia meringis dan selanjutnya tertawa. Langgilan video call ternyata.

Dasar Marpu'ah!

"Nyori, Ar. Gue kira panggilan dari malaikat izroil," ucap Rachel menyandarkan kepalanya diheardboard sedangkan tubuhnya terlentang, ia mengabaikan Zion dengan aktifitasnya yang tak memakai baju.

"Maimun, gue mau ke Jogja, lo titip apa?" tanya Arnold dari seberang.

"Cendol 1 bungkus yang ada kejunya sama didalemnya ada yogurt," jawab Rachel ngelantur.

"Mana ada, Maimunah! Peti mati mau?' Kan, somplaknya keluar.

"Ya udah kalo gak ada gak usah nanya. Itu peti mati katanya mau dikirim ke Karina, kan anaknya Karina yang pertama udah sekarat tuh," ucap Rachel santai tapi setelah ucapannya selesai ia terjengat kaget karena Zion yang tiba-tiba memeluknya menindih sedikit bagian tubuh kanan Rachel lalu menyusupkan kepalanya dileher Rachel.

Pak Dosen Galak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang