35. Weeding

36.8K 1.4K 67
                                    

"Nulis sebagai hobby dan pibgen sukses? Jadikan hobby itu menjadi suatu mimpi yang harus digapai. Kalo cumaa hobby semua orang hobby bernyanyi tapi tak ingin menjadi penyanyi."
Albreta

*****

Dipingit? Helleh kek bisa aja.

Rachel mendengus kesal, seharusnya ia dipingit dan tidak bertemu dengan Zion, tapi 2 hari setelah pingitan berlangsung, Zion datang mengacak mansion milik keluarganya dan berakhir memeluk dirinya 24 jam.

Seperti sekarangn, Zion tengah meemenjara tubuh kecil Rachel dengan tubuh Zion yang berkali-kali besar baginya.

"Zion, udah sore, aku mau mandi," rengek Rachel menepuk-nepuk lengan Zion yang melingkar diperutnya.

Zion yang tidak tertidur mempererat pelukannya pada Rachel. Ia tidak tidur, hanya menikmati kesan rindu yang membuat 2 hari kemarin berantakan.

"Diamlah, nanti kumandikan," balas Zion mengecup leher belakang Rachel membuat sang empu bergidik ngeri.

"Kau boleh memeluk nanti kalo sudah sah, sepuasmu," kesal Rachel yang hanya ditanggapi kekehan seksi oleh Zion.

"Setelah sah aku akan mengurungmu dikamar, Sayang," ucap Zion berhasil membuat Rachel melototkan matanya.

"Aku bukan burung!"

"Mandi yok, katanya tadi mau mandi," ajak Zion dengan wajah polosnya bak bayi yang tak tau apa-apa.

"Fuck!"

Cup

"Jangan memaki didepanku," ucap Zion beranjak menuju kamar mandi dikamar Rachel setelah mendapat satu kecupan dibibir kekasihnya.

"ZION! I WILL KILL YOU IN HERE!"

******

"Saya terima nikahnya Albreta Rachel Alexander binti Devano Azhar Azzikri Alexander dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."

Tes

Air mata Rachel menetes saat dari kamar ia mendengar suara lantang Zion yang mengisi seluruh ruangan dimansionnya.

"Anak bunda udah jadi istri orang, inget pesen bunda ya." Rachel memeluk tubuh bundanya dengan erat mencoba menahan air matanya.

"Ta-"

"Ayo turun," ajak Dera memaluk sahabatnya dari samping. Rachel mengangguk dan turun dari lantai 2 menuju lantai dasar dimana akad diselenggarakan.

Dengan kanan didampingi sang ibunda dan kiri disamping sang kembaran, Rachel menunduk menahan malu. What the hell?! Seluruh fans Zion datang diacara akad mereka padahal undangan yang mereka terima hanya acara resepsi.

"Sekarang kembaran gue udah jadi istri orang, jangan nakal, badung, ngeyelan," ucap Ray membuat Rachel ingin meneteskan air matanya kembali.

"Gue serahin adek gue satu-satunya, dijaga yg bener, kalo ada masalah ngomong baik-baik, kalo ada apa-apa billang sama gue, sampe gue denger kabar aneh dari orang lain, nyawa lo gue gantungin dijembatan Sirot." Ray menatap Zion dengan tajam seolah menanti iblis menyuruhnya mencabut nyawa seseorang didepannya.

"What? Adek satu-satunya? Lha gue dianggep siapa? Sopir?" Protes Zafran menatap tak terima pada kakak sulungnya.

"Promise," ucap Zion mantap.

"Gue gak butuh janji lo, sama aja megang sampah!" Dengan cepat Ray menarik tangan Zion dan disatukan dengan tangan Rachel.

Zion mengajak Rachel duduk didepan penghulu. Dengan takzim Rachel mencium pinggung tangan Zion lalu dibalas Zion dengan kecupan dikeningnya yang agak lama.

Pak Dosen Galak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang