Jangan lupa VOTE sebelum membaca^^
•••
Rexa mengambil kunci motornya. Ia membuka pintu garasi dan mengeluarkan motornya.
Semenjak memiliki pacar. Rexa perlahan menjadi berubah. Ia lebih rajin bangun pagi daripada biasanya. Ya, karena Rexa sudah mempunyai rutinitas. Setiap ingin berangkat ke sekolah Rexa selalu menjemput Keysha lebih dulu. Ia tak mau Keysha telat karena dirinya.
Tak lupa, Rexa memakai jaket kulit pemberian Keysha. Ia sangat menyukainya. Sampai tidak Rexa cuci-cuci sangking cintanya.
"MI, REXA BERANGKAT! ASSALAMUALAIKUM!" teriak Rexa lalu menghidupkan mesin motornya.
"WA'ALAIKUMSALAM. YA, HATI-HATI!"
***
Rexa melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Di saat ia ingin berbelok keluar dari komplek perumahannya, Rexa melihat seekor kucing yang tengah melahirkan di tengah jalan di depan kompleknya.
Kucing itu nampak menahan rasa sakit yang tengah menimpanya. Karena iba, Rexa pun turun dari motor dan mendekatinya.
"Selamat pagi, Cing. Mau ngelahirin ya?" tanya Rexa kepada kucing domestik berwarna oren itu.
"Suaminya mana, Cing? Kok nggak nemenin?"
"Meong!"
"Pasti suami lo pergi pas lagi sayang-sayangnya ya? Kasihan banget ngelahirin di tengah jalan sendiri."
"Meong... Meong..." kucing itu merintih kesakitan.
"Eh? Sakit ya? Ya udah sini gue bantu."
"Meong... Meong..."
Rexa mengambil tisu di dalam tasnya. Ia juga mengambil sarung tangan karet, dan masker.
Ya, Rexa memang selalu membawa barang-barang urgent. Entah apa motifnya membawa barang-barang urgent di dalam tasnya.
"Bismillah." ucap Rexa lalu bergerak menolong kucing oren yang ingin melahirkan itu.
Bak dokter spesialis kandungan, Rexa pun membantu mengeluarkan dua ekor anak dari sang ibu kucing. Entah apa yang membuatnya menjadi dokter dadakan seperti ini.
"Ayo, Cing... terus, terus." Rexa memegang perut kucing oren sembari memijitnya agar sang jabang bayi segera keluar.
"Meooong..."
"Gue tahu pasti sakit. Tapi tahan ya rasa sakitnya, ada cowok ganteng yang nemenin."
"Meong...."
"Makanya Cing, jangan main gelap-gelapan. Ini lah akibatnya. Mana cowok lo nggak mau tanggung jawab lagi. Malah gue yang tanggung jawab."
"Meong....."
"Eh, iya-iya becanda. Nanti suami lo pulang kok dia lagi cari nafkah untuk lo sama anak lo." kata Rexa menenangkan.
Akhirnya, kucing oren itu berhasil melewati masa-masa sulitnya. Setelah kedua bayinya keluar, Rexa pun segera membersihkannya dengan tisu. Rexa juga membersihkan bekas darah dari sang ibu kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Absurd Boyfriend (SELESAI✔️) #Wattys2020
Ficțiune adolescenți(SELESAI) Bagaimana jadinya jika cewek galak bertemu dengan cowok absurd seantero sekolah? Inilah kisah tentang yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tentang yang tidak bisa menjadi bisa Keysha Pratiwi seorang siswi pindahan dari SMA Dharma Sakti yan...