Enam | Hate

683 49 24
                                    

🎧Now Playing | Astrid S - Hurts So Good🎧

Kau tahu? Semua penderitaan yang ku rasakan? Mereka seolah-olah menganggapku tak ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau tahu? Semua penderitaan yang ku rasakan? Mereka seolah-olah menganggapku tak ada.

-Ayundya Hayura.

••••

Pagi ini Yura berencana singgah ke rumahnya sebentar, rumah yang sudah dianggap bagaikan neraka baginya. Muak? tentu saja. Perlakuan keluarganya sangat berbeda ketika memperlakukan kepada kakak kandungnya.

Yura memang sering membuat masalah, bukan berarti dia harus dibenci ya kan? Ia hanya ingin keluarganya kembali seperti dulu. Bahagia ketika mamanya masih hadir di dalam keluarganya.

Ia hanya ingin mengambil perhatian dari papanya, tidak lebih. Mama kandungnya pergi entah kemana, setelah diusir begitu saja. Padahal seharusnya mamanya lah yang mengusir papanya.

"Ngapain lo kesini?! " Suara gadis yang 1 tahun lebih tua darinya itu datang menghampiri.

Yura merasa jalannya terhalang, "minggir."

"Ngapain lo kesini hah?!! lo itu bukan bagian dari keluarga ini!! "

"Minggir."

"Gue bilang, LO BUKAN BAGIAN DARI KELUARGA INI!! Budek?!"

"Minggir, atau gue buat hidup lo hancur."

"Haha..silahkan kalo lo berani, " ucapnya dengan penuh keberanian, "malahan gue yang bakalan buat hidup lo hancur!! " bisiknya.

Yura tertawa hambar, "oh ya? silahkan kalo lo bisa, gue pantauin. Dasar jalang! " Yura lebih mengeraskan ucapannya itu.

Plakk

Satu tamparan mendarat di pipi Yura, yang menampar itu bukanlah gadis dihadapannya itu, melainkan papanya.

"Ngomong apa kamu barusan?!! gak sadar kalau ngucapin diri sendiri?!! " seperti biasa, papanya itu selalu membela kakaknya.

Disusuli dengan istrinya yang langsung mengalungkan tangannya ke lengan suaminya itu. "Udah sayang.. mending kamu berangkat bareng sama anak kita, biar anak jalang ini aku yang urusin! " wanita itu langsung menatap tajam ke arah Yura. Yura memutarkan bola matanya malas.

Pria itu langsung menurut.

Pelet apaan yang dia pake sih?!! sampe segitunya papa nurut ama dia!

"Eh kamu anak jalang, ngapain kamu kesini?! "

"Mulut lo dijaga ya!! Setan emang! "

"Berani-beraninya kamu manggil saya setan?!!! " wanita itu langsung melototkan matanya tidak terima.

"Iya, setan iler! " jawab Yura santai. Lalu Yura pergi meninggalkan wanita itu yang masih menatapnya geram.

Yura mengambil album foto keluarga mereka di dalam kamar, disaat masa-masa yang begitu harmonis. Ya. Yura merindukan mereka.

DIRGAHAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang