Chapter 9

27 6 1
                                    

"Nara, bangun udah sampe rumah kamu," sedari tadi Keanne berusaha untuk membangunkan Nara, namun Nara tidak kunjung bangun.

"Ra," suara nya kini lebih halus, tangan yang satu dia letakan di belakang badan Nara, dan yang satu mengusap wajah Nara.

"Ra, ayo bagun sayang,"

Perlahan mata Nara terbuka menampilkan sosok diri nya yang cantik yang selalu membuat Keanne tidak karuan.

Ketika membuka mata nya, sosok Keanne sudah tepat berada di depan Nara, membuat Nara sedikit kaget.

"Udah sampe?" tanya Nara.

"Udah dari tadi," ujar Keanne tersenyum.

"Kenapa ngga bagunin?"

"Aku udah bangunin kamu, tapi kamu gak bangun bangun," Keanne menjauhkan diri nya dari Nara.

"Yaudah, aku turun ya," Nara bergegas memasuki barang barang nya ke tas kecil yang tadi dia bawa.

"Iya, salam untuk mama, papa, sama abang kamu," ujar Keanne yang terus memperhatikan Nara.

"Iya, hati hati ya Ken,"

Keanne tersenyum hangat, lalu mengusap pelan rambut Nara.

"Iya, besok aku jemput buat jalan jalan oke?"

Nara terkejut mendengar nya, "Oke Keanne,"

Setelah itu Nara langsung keluar dari mobil Keanne dan masuk ke dalam rumah nya.

-----

Setelah pulang dari ruma Nara tadi, Keanne langsung memasuki kamar nya dan memainman PS kesayangan nya.

Sudah hampir pukul 1 dini hari, Keanne terus memainkan PS nya sampai akhir nya telfon nya berdering.

Ternyata Nara yang menelfon nya, segera mungkin Keanne mengangkat nya dan mempause PS nya itu.

"Halo kenapa sayang?"

"kamu lagi apa?" ujar Nara, suara nya terdengar seperti orang yang baru saja bangun tidur.

"Lagi main game, kamu kenapa?"

"Gpp, aku kebangun jam segini, aku kira ini udah pagi,"

"Tidur lagi aja,"

"Gak bisa,"

"Vidcall mau?"

"Boleh yuk,"

Keanne mengubah tampilan telfon menjadi vidcall yang langsung di confirm oleh Nara.

"Aku lanjut main game boleh gak? Gak usah dimatiin gpp," Keanne memastikan agar Nara tidak bete

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku lanjut main game boleh gak? Gak usah dimatiin gpp," Keanne memastikan agar Nara tidak bete.

"Yaudah nanti juga liat muka kamu aku tidur sendiri,"

KeanneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang