15- GANJIL 3

38 15 0
                                    

Nb; kenalilah terlebih dahulu tempat yang ingin kamu tujui!!

****

"SIWON!"

"Ying ayok lari!" ucap Exo sambil mencengkeram tas Ying.

"Gak, kita selametin Siwon dulu xo!" bentak Ying.

"Ying, dengerin gue, kita gak punya waktu lagi. Kita juga gak punya pilihan, mending kita lari, ayok Ying! LARI!" bentak Exo yang membuat Ying kaget.

Ying akhirnya mau berlari, sesekali ia menengok Siwon yang sudah dicabik-cabik oleh mahluk tak kasat mata tersebut. Ia sangat takut dan berusaha berlari sekuat mungkin.

Mereka akhirnya bisa keluar dari hutan dan berhenti disebuah desa yang sepertinya itu desa yang sedang mereka tuju.

"Hah, hah, akhirnya, ki-kita bisa keluar, juga," ucap Suli sambil mengatur nafasnya.

"Tapi Siwon gimana?" timpal Ying dengan nada takut, ia tak habis fikir kalau rencana mereka akan seperti ini.

"Nanti coba kita cari bantuan dulu.." ucap Exo berusaha menenangkan.

"Kalian kenapa nak?" timpal seorang pria paruh baya dengan 2 orang dibelakangnya.

"Ka-kami, habis dikejar mahluk yang mengerikan pak. Salah satu teman kami udah ditangkep sama mahluk tersebut," jelas Suli, bapak tersebut nampak terkejut.

Kemudian, ia menyuruh Suli dan lainnya untuk mengikuti mereka.
Sesampainya disebuah rumah yang sepertinya adalah kepala desa tersebut, Suli pun menjelaskan kembali apa yang terjadi pada mereka.

"Apa kalian tadi mengganggu mereka?" ucap kepala desa.

"Kami tadi tak melakukan apa-apa pak, cuman teman kami tadi sempat berbincang tentang desa ini dan tadi," ucap Suli ragu-ragu.

"Tadi, saya sempat menghitung mereka. Namun anehnya hitungan saya itu 8 orang, padahal sepertinya kami hanya 7 orang," jelas Suli lagi.

"Nah itu nak, kamu dan teman-teman mu melanggar pamali disini," ucap bapak tersebut.

"Pa-pamali apa pak??" balas Jung takut.

"Hutan yang kalian lewati tadi itu namanya Hutan Mati nak, siapapun yang lewat sana bisa selamat asal tidak melanggar pamali atau mitos yang sudah ada sejak dulu," jelas Kepala desa.

"Hu-hutan mati??" tanya Suli takut.

"Iya nak, kami semua mempercayai pamali dan juga mitos dihutan tersebut. Kalian telah melanggar salah satu dari pamali tersebut nak, siapa pun yang sudah melanggar maka salah satu dari orang tersebut harus menjadi korban dari para penunggu," lanjutnya.

"Pamali apa pak??" tanya Jung khawatir.

"Apa anda sebelumnya sudah membaca cerita tentang desa kami dan hutan mati yang kalian lewati tadi? atau tidak ada keterangan apapun dari dosen kalian sebelum kesini??" tanya bapak tersebut.

Suli diam, ia berusaha mengingat apa saja isi artikel yang sempat ia baca tadi sebelum kesini. Ia tadi memang lupa saat memasuki hutan mati, dan mendadak tubuhnya membeku saat ingat tentang pamali yang dimaksud bapak tersebut.

Pamali tersebut adalah,





















"Dilarang menghitung saat berada dihutan mati!!"




***

*-*Nyeremin ya kalo udah bahas soal pamali!! aduh" :(
Sumpah!! Author merinding sendiri habis nulis cerita ini😭

*~
Suli: nyerem thor :(
Author: makasih❤ (malu-malu)
Yaya: kasihan Siwon (muka sedih)
Ying: kasihan banget, Author gimana sih!! (Muka marah)
Author: kk jadi akuu :? (Gak terima)
Jung: brisik!! dieemmm_-
Exo: gue ketinggalannnnnnn :(

[ Dipublish : hari ini ]
Story by : Ayum Sundari.

GHOST STORY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang