001

813 111 8
                                    

Changkyun -yang berada di dalam tubuh Jooheon- menundukkan kepalanya saat Jooheon -yang berada di dalam tubuh Changkyun- menatapnya dengan tajam.

"Kau melakukan sesuatu??" Tuduh Jooheon.

"Tidak!" Jawab Changkyun cepat. "Aku bahkan tidak mengerti kenapa kita bisa terjebak dalam situasi seperti ini!" Jelas Changkyun dengan tatapan memelas.

"Jangan menggunakan wajahku seperti itu!" Bentak Jooheon yang tidak tahan melihat wajahnya sendiri itu.

Changkyun memajukan bibir bawahnya kemudian menundukkan kepalanya sambil memainkan jemarinya.

"Apa kau kemarin bertemu seseorang? Atau memakan sesuatu yang aneh?" Cecar Jooheon yang hanya mendapat gelengan dari Changkyun.

"Aku langsung pulang kemarin, mandi dan kemudian tertidur dan tiba-tiba saja tadi pagi bangun dengan keadaan... seperti ini."

Jooheon terlihat mengusap wajahnya -wajah Changkyun- dengan gusar kemudian berdecak kesal membuat Changkyun berjengit kaget.

"M-maaf..." lirih Changkyun membuat Jooheon mengerutkan keningnya.

"M-maaf... sepertinya kehidupanku ini hanya bisa menyusahkan orang lain."

Jooheon semakin tidak mengerti. "Apa maksudmu?"

"Seandainya... hiks... seandainya aku tidak hidup, mungkin kau tidak akan mengalami kejadian seperti ini."

Jooheon menghela nafas, sedikit panik sebenarnya karena Changkyun saat ini sedang berada dalam raganya dan dia menangis!

Bayangkan saja!

Raga se-manly Lee Jooheon itu menangis sesunggukan?

HELL NO!

"Berhentilah menangis. Kau sekarang berada dalam tubuhku dan Lee Jooheon tidak pernah menangis."

Changkyun tersentak kemudian buru-buru menghapus air matanya. "Maaf."

"Sudahlah. Yang terpenting adalah kita menemukan cara untuk kembali ke tubuh masing-masing." Putus Jooheon pada akhirnya.

"T-tapi bagaimana dengan... maksudku kehidupan kita?"

"Ya terpaksa bertukar juga, mau bagaimana lagi?"

"Jangan!"

Jooheon tersentak saat tiba-tiba Changkyun berteriak seperti itu.

"Memangnya kenapa??" Tanya Jooheon kesal karena selama ini tidak pernah ada satu orang pun yang berani membentaknya.

"Itu... aku..."

"Katakan saja dengan jelas!"

"Aku tidak mungkin membiarkanmu terluka..." lirih Changkyun kembali menundukkan kepalanya.

"Apa maksudmu?"

"Apa kau akan menertawakanku?" Tanya Changkyun sambil meremat ujung kemeja yang dikenakannya.

"Tidak, jadi cepat katakan saja!" Ucap Jooheon tidak sabaran.

"Keluargaku itu... sudah rusak." Suara Changkyun semakin lama semakin pelan namun Jooheon masih bisa mendengarnya dengan baik.

"Ayahku itu peminum berat. Dia akan selalu pulang dalam keadaan mabuk kemudian memukuli ibuku dan setelahnya..."

Jooheon bisa melihat tubuhnya -yang sekarang sedang digunakan Changkyun- itu bergetar hebat.

"Setelahnya ibu akan memukuliku. Mencaci maki dengan kata-kata kasar yang menyakitkan sebagai upaya meluapkan rasa sakit yang ibu terima dari ayah."

"Kau tahu? Mereka melakukan itu karena kau lemah. Seandainya saja kau membalas perbuatan mereka-"

"Aku tidak mungkin melakukannya." Potong Changkyun. "Bagaimanapun juga mereka adalah orang tuaku. Tanpa mereka, aku tidak akan ada di dunia ini. Tapi... sepertinya percuma... kehadiranku di dunia ini hanya merepotkan banyak orang."

Jooheon terdiam. Selama ia mengganggu Changkyun di sekolah, ia tidak pernah tahu apa yang dialami pemuda manis itu di luar kehidupan sekolahnya. Ternyata Changkyun sudah mengalami banyak sekali kesulitan dan Jooheon masih dengan teganya mengganggu pemuda manis itu.

"Maaf."

Changkyun mengangkat wajahnya dan menatap Jooheon dengan bingung. "Untuk apa?"

"Karena mengganggumu di sekolah."

Changkyun tersenyum kemudian mengangguk kuat. "Permintaan maaf diterima!"

Astaga! Semudah itu ia memaafkanku??

Jooheon tertawa canggung kemudian berdeham pelan.

"Jadi... mulai sekarang-entah sampai kapan- kita bertukar peran sementara?"

Changkyun mengangguk. "Sepertinya tidak ada jalan lain. Sambil kita mencari jalan keluarnya juga."

"Jja! Kalau begitu ayo kita pergi!"

"Euh? Kemana?"

"Mengubah penampilanmu!"

Changkyun yang terperangkap dalam tubuh Jooheon itu memiringkan kepalanya tidak mengerti. "Maksudmu..."

"Mengubah penampilanmu. Ragamu ini..." Jooheon melirik ke arah tubuh Changkyun yang sekarang menjadi tubuhnya itu. "Terlalu nerd asal kau tahu. Dan mulai sekarang, aku akan merubahnya agar mereka di luar sana akan segan padamu!"

Jooheon terlihat menepuk dadanya -dada Changkyun- dengan bangga sebelum akhirnya menarik tangan Changkyun meninggalkan cafe untuk pergi ke salon langganan ibunya.

annoying! (Jookyun)✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang