Setelah berdebat, akhirnya Jooheon memutuskan untuk tidak mengganti warna rambutnya. Bukan karena Jooheon takut akan ancaman Changkyun yang akan menggigitnya itu, tapi karena Jooheon pikir, rambutnya yang sekarang pun tidak buruk, hanya style nya yang kurang keren.
Maka dari itu, Jooheon dan Changkyun sepakat untuk mempertahankan warna rambut masing-masing, namun style nya kembali seperti semula.
Changkyun saat ini berjalan di belakang Jooheon sambil menggenggam seragam bagian punggung Jooheon.
"Hey, kenapa begini?"
"A-aku takut." Cicit Changkyun tetap menundukkan kepalanya. Dia masih ingat saat raganya tertukar dengan Jooheon, Jooheon bahkan berani membentak para murid. Bagaimana jika sekarang mereka membully Changkyun??
Mengerti akan ketakutan Changkyun, Jooheon tersenyum kecil kemudian mengambil tangan Changkyun dan menggenggamnya membuat Changkyun terkejut dan mendongak menatap Jooheon.
"Begini saja ya? Kau seperti anak ayam yang hilang jika berjalan di belakangku."
Changkyun tersenyum lebar, ketakutannya seakan menghilang begitu saja saat Jooheon menggenggam tangannya.
"Terima kasih~"
"Hmm, kajja ke kelas."
***
Siang itu, Jooheon dan teman-temannya sudah berjanji untuk membolos 2 jam pelajaran terakhir. Katanya sudah lama tidak membolos dan ini semua adalah ide Mingyu.
"Aku titip tas ku ya?"
"Eung? Memangnya kau mau kemana?"
Jooheon memasang cengirannya. "Bolos."
"Hng? Tidak boleh!"
"Memangnya kenapa??"
"Tidak boleh pokoknya tidak boleh! Jangan membolos!"
Jooheon merasa jengah. Kenapa Changkyun melarangnya melakukan apa yang ia mau?
"Ya, memangnya kau ini siapa melarangku?"
Changkyun tersentak. Jooheon benar. Memangnya dia siapa hingga melarang Jooheon?
"Ibuku saja tidak pernah melarangku." Gerutu Jooheon yang masih terdengar oleh Changkyun membuat pemuda manis itu semakin menundukkan kepalanya.
"M-maaf."
"Hm?"
"Pergilah."
Setelah itu Changkyun langsung berdiri dan meninggalkan kelas yang sedang kosong karena sekarang adalah jam istirahat.
Jooheon nampak bingung, tapi memutuskan untuk tidak mengejar Changkyun. Jooheon malah membereskan barang-barangnya dan memilih untuk membolos.
***
"Wah, wah... Beruntung sekali kau sedang sendirian."
Changkyun mendongak dan tubuhnya bergetar ketakutan.
"A-ada apa?"
"Hmmm... kami hanya bosan dan ingin bermain-main denganmu."
Changkyun melihat ke sekeliling koridor sekolah yang sialnya sangat sepi itu. Ramai pun percuma, tidak akan ada yang menolong Changkyun meskipun pemuda manis itu meminta pertolongan.
"Beberapa hari ini kau selalu saja bersama Jooheon, membuat kami tidak bisa bermain-main denganmu."
Changkyun melangkah mundur saat gerombolan murid pria dan wanita di depannya itu maju, namun sialnya, di belakang Changkyun pun ternyata sudah dihalangi beberapa murid pria.
"Aih~ lihat dia ketakutan." Ejek seorang murid wanita.
"Akh!" Changkyun memekik ketika seseorang menarik rambutnya dengan kasar dari belakang.
"Jja, jja... cukup basa-basinya, ayo bermain!"
Mereka mulai memukuli Changkyun secara bergantian dengan brutal dan setelah puas, para murid wanita itu menyiramkan air es ke tubuh Changkyun hingga pemuda manis itu bergetar kedinginan.
Detik berikutnya, tubuh Changkyun diseret paksa ke arah taman sekolah yang sepi dan di sandarkan pada sebuah pohon besar.
"J-jangan... kumohon..." Pinta Changkyun saat ia melihat seseorang mengeluarkan tali dari balik punggungnya.
"T-tidak..." Changkyun menggeleng lemah saat mereka mulai mengikat Changkyun pada pohon tersebut.
Mereka meninggalkan Changkyun sambil tertawa puas.
Nafas Changkyun mulai memberat, pandangannya pun tidak fokus. Kepalanya terasa sangat sakit bukan main seperti dihantam palu 1000 ton. Belum lagi tubuhnya yang menggigil akibat disiram air es.
"T-tolong..."
Percuma, semuanya percuma. Tidak akan ada yang datang karena area taman sekolah ini sangat jarang dikunjungi.
"J-jooheon... t-tolong aku..."
Dan setelahnya, Changkyun kehilangan kesadarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying! (Jookyun)✔✔
Fanfiction"kenapa kau selalu menggangguku??" "tidak ada alasan. aku hanya suka mengganggumu!" "hiks... aku sudah tidak tahan." "KYAAAA!! Kenapa wajahku berubah?!" "YA!! Apa yang kau sentuh, bodoh?!"