"Aku menyukaimu."
Changkyun terdiam mendengar ucapan Jooheon. "K-kau... apa?"
"Aku... menyukaimu, Im Changkyun."
Changkyun menundukkan kepalanya, menggigit bibir bawahnya. Jujur saja ia terlalu terkejut mendengar pernyataan dari Jooheon.
"Apa... kau sungguh-sungguh?"
"Tentu saja." Jawab Jooheon yakin namun Changkyun masih belum bisa percaya, entahlah, dirinya merasa insecure saat ini.
"Kau benar-benar menyukaiku? Atau kau hanya ingin mencoba cara-cara agar tubuh kita kembali seperti semula?"
Mendengar itu, Jooheon menghela nafasnya pelan kemudian bangkit berdiri, meletakkan buket bunga yang dibawanya di atas sofa sebelum memegang kedua pundak Changkyun.
"Dengar..."
Changkyun mendongak dan menatap Jooheon yang menatapnya dengan penuh keseriusan.
"Aku sebenarnya sudah menyukaimu sejak lama."
"Sejak lama?"
Jooheon mengangguk. "Apa kau ingat? Saat hari pertama kau masuk sekolah?"
Changkyun mengerutkan keningnya kemudian mengangguk pelan.
"Nah, hari itu aku melihatmu untuk pertama kalinya. Aku melihatmu berlarian di koridor dengan tali sepatu yang tidak terikat. Aku berpikir akan menghampirimu untuk memberitahumu tapi kau yang ceroboh malah menginjak tali sepatumu sendiri dan terjatuh."
"Aku berpikir, bagaimana murid yang sangat pintar sepertimu bisa menjadi manusia yang sangat ceroboh? Itulah yang membuatku tertarik padamu. Semacam... rasa ingin melindungimu?"
"Euh? Tapi... Tidak mungkin pangeran sekolah sepertimu menyukai sebuah kentang sepertiku!"
Jooheon tertawa pelan. "Ya, julukan kentang itu aku yang menyebarkannya. Kau mau tahu alasannya?"
Changkyun menatap Jooheon dengan tatapan penasaran. "Kenapa?"
"Karena kau itu terlalu manis."
BLUSH!
Changkyun bisa merasakan pipinya memanas.
"Dan aku tidak ingin ada orang lain yang mendekatimu. Makanya aku mengganggumu dan memberikan julukan kentang itu padamu."
Changkyun terdiam menundukkan kepalanya. Sepertinya saat ini memainkan jari-jarinya lebih menarik daripada menatap Jooheon yang ada di hadapannya.
"Kyun? Lihat aku."
Changkyun menggeleng kuat. "Tidak mau! Wajahku jelek!"
Jooheon tertawa lagi mendengarkan nada merajuk pada suara Changkyun. "Kalau kau lupa, ragamu itu adalah ragaku dan wajahku itu tidak pernah jelek."
Changkyun mempoutkan bibirnya kemudian menatap kesal ke arah Jooheon. "Jadi kalau semisal kita tidak bertukar tubuh, maka wajahku ini jelek kan?!"
Tawa Jooheon semakin keras. "Tentu saja tidak. Kau..." Jooheon menangkup kedua pipi Changkyun. "Adalah pria termanis dan tercantik yang pernah kukenal."
"Tapi..."
"Tapi kenapa hm? Kau masih tidak percaya padaku ya?"
Changkyun menggelengkan kepalanya. "Bukan begitu... Aku masih tidak paham kenapa kau menggangguku?"
"Itu... Maaf ya. Kupikir cara yang kudapat dari drama yang ditonton MIngyu itu akan berhasil untuk menarik perhatianmu hanya untukku."
"Dengan cara menggangguku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying! (Jookyun)✔✔
Fanfiction"kenapa kau selalu menggangguku??" "tidak ada alasan. aku hanya suka mengganggumu!" "hiks... aku sudah tidak tahan." "KYAAAA!! Kenapa wajahku berubah?!" "YA!! Apa yang kau sentuh, bodoh?!"