"Kau tidak apa?" Tanya Jooheon sedikit cemas karena sejak meninggalkan rumah Changkyun, pemuda itu hanya diam menundukkan kepalanya, bahkan ketika keduanya tiba di mansion keluarga Lee.
"Hey..."
"Apa itu sakit?" Changkyun tiba-tiba mengangkat wajahnya dan menatap ke pipi raganya yang sedikit membiru karena tamparan ibunya.
Jooheon tersenyum kecil kemudian menggeleng pelan. "Tidak sakit sama sekali."
"Bohong."
DEG!
Jantung Jooheon seakan ingin melompat dari tempatnya ketika Changkyun memangkas jarak antara keduanya dan menyentuh pipinya dengan sangat hati-hati.
"Tamparan ibu sepertinya keras sekali."
Jooheon hanya terdiam, tidak tahu harus mengatakan apa.
"Jooheon-ah..."
"A-apa?"
"Terima kasih." Ucap Changkyun tulus.
Untuk moment ini, silahkan bayangin kalo mereka itu berada di raga masing-masing ya
Jooheon menatap ke arah mata Changkyun dalam. Senyuman itu terlihat sangat manis di mata Jooheon, belum lagi bibir berwarna merah muda alami itu...
Astaga! Apa yang ada dipikiranmu Lee Jooheon! Sadarlah!!
Dah, balik ke raga yang ketuker ya
"U-untuk apa berterima kasih?" Tanya Jooheon gugup sambil memundurkan tubuhnya.
"Kalau aku, pasti tidak akan berani mengatakan hal seperti itu di depan ibu."
"A-ah, ya, sama-sama."
Changkyun tersenyum sekali lagi kemudian menguap kecil.
"Ya, kau mengantuk? Ini masih pukul 11 malam!"
Changkyun mengangguk kecil. "Aku biasanya tidur pukul 10." Ucapnya polos sambil mengerjapkan matanya yang sudah terasa perih.
"Dasar bocah!"
"Eum? Aku bukan bocah!" Ucap Changkyun sambil menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Ya! Ya! Kepalaku bisa putus jika menggeleng seperti itu!" Gerutu Jooheon yang tidak tega melihat kepala ya digelengkan kuat oleh Changkyun. "Ya sudah sana tidur."
Changkyun mengangguk kemudian segera menenggelamkan tubuhnya di balik selimut. "Selamat malam, Jooheon-ah."
Jooheon sendiri yang memang belum mengantuk pun hanya memandangi raganya yang mulai terlelap dengan damai itu.
Sebuah senyuman kecil terlukis di bibirnya.
"Ternyata wajahku memang sangatlah tampan! Aku bisa berlama-lama menatap wajah tampan ini!"
Ya, mari kita biarkan saja tuan muda Lee itu memuji dirinya sendiri.
***
Matahari sudah naik sedemikian tinggi, namun sama sekali tidak mengganggu tidur kedua anak adam yang masih mengarungi mimpi itu. Keduanya bahkan tidak sadar jika mereka tidur sambil saling memeluk.
Hingga...
BRAK!
"Anak kesayangan ibu! Ibu merinduk- ASTAGA! YA LEE JOOHEON!! KAU MENGHAMILI ANAK ORANG??"
***
Changkyun masih betah menundukkan kepalanya, menghindari tatapan tajam ibu Jooheon, sedangkan Jooheon duduk di sampingnya dengan wajah tanpa dosa.
"Ibu tidak menyangka..."
"B-bi... ah maksudku, ibu... ini tidak seperti yang-"
"Kenapa kau bisa menyembunyikan kekasih semanis ini??"
Ibu Jooheon memekik gemas kemudian mencubit pipi Changkyun, membuat Jooheon yang berada didalam raga Changkyun itu sedikit risih.
"Ahahaha, terima kasih i- bibi." Jooheon tersenyum canggung.
"Eyyy~ panggil ibu saja! Kebetulan sekali, ibu sedang ingin memasak. Kalian mandi sana, nanti jika masakan ibu sudah selesai, akan ibu panggil."
***
"Ibumu orang yang menyenangkan." Ucap Changkyun ketika mereka sudah kembali ke kamar.
"Ya, begitulah. Maaf jika ibuku agak sedikit berisik."
"Tidak, tidak... Justru aku senang melihat ibumu seperti itu."
"Hah~ aku tidak menyangka jika kepulangan ibu akan dipercepat." Ucap Jooheon kemudian dengan santainya membuka pakaiannya, membuat Changkyun memekik.
"Ya! Kenapa kau membuka bajumu disini??"
"Ibu menyuruh kita mandi kan? Lagipula aku juga sudah merasa gerah."
"T-tapi kan... itu tubuhku." Cicit Changkyun malu dengan pipi merona.
"Ya! Bukankah kau juga sudah melihat tubuhku??"
Changkyun langsung menggeleng kuat. "Tidak! Aku selalu menutup mataku ketika berganti pakaian dan juga mandi!"
Kali ini giliran Jooheon yang tergagap. Bukannya apa, tapi Jooheon akui, dia memang dengan santainya bercermin, memandangi setiap inci tubuh Changkyun waktu pertama kali bertukar raga dengan pemuda manis itu.
"K-kau, jangan-jangan... Ya!! Kau apakan tubuhku??"
"T-tidak! Aku tidak melakukan apa-apa!"
"Bohong! Kau bohong!"
Changkyun memukuli dada raganya dengan brutal, membuat Jooheon memundurkan langkahnya dan...
BRUK!
Jooheon tersandung kakinya, menyebabkan mereka terjatuh dengan posisi yang sangat-sangat ambigu, apalagi dirinya sudah bertelanjang dada.
"Anak-anak! Oh astaga! Maaf, sepertinya ibu mengganggu kegiatan kalian!"
BLAM!
"AAAAAAAA!!"
Changkyun kemudian bangkit dan berlari masuk ke dalam kamar mandi dengan wajah yang merah padam, sementara Jooheon masih terbaring di atas lantai sambil mengerjapkan matanya bingung.
"Astaga!" Jooheon menepuk keningnya. "Ibu pasti salah paham."
***
"Eyyy~ kalian ini masih sekolah tapi sudah berniat membuat anak ya??" Goda ibu Jooheon.
Changkyun menunduk menyembunyikan wajahnya yang merona hebat.
"Aigoo~ anak ibu wajahnya sudah seperti kepiting rebus."
Jooheon segera menyikut lengan Changkyun. "Ya, jangan lupa tubuhmu itu adalah milikku! Jangan melakukan hal-hal yang aneh!" Bisik Jooheon.
"M-maaf. Tapi sungguh aku malu sekali."
"Apa yang kalian bicarakan eoh?? Kenapa harus berbisik?? Apa kalian merencanakan tentang malam panas atau semacamnya??"
"B-bukan begitu bi- m-maksudku ibu! Ibu salah paham!" Jawab Changkyun.
"Salah paham juga tidak apa. Ibu tidak keberatan menimang cucu."
Astaga, ibunya Jooheon ini kenapa?? Aku malu sekali!! Batin Changkyun.
"Eh tapi..." ibu Jooheon kemudian memperhatikan kedua pemuda di hadapannya secara bergantian. "Jika ibu perhatikan..."
"Astaga! Anak ibu ternyata selama ini bottom??"
"IBU!!"
Jooheon yang sadar segera membekap mulutnya yang sudah lancang berteriak. Dia tidak terima ibunya mengatakan bahwa dirinya adalah bottom! Lee Jooheon itu top sejati!
"Aigoo~ Ya Lee Jooheon! Kekasihmu bahkan nampak lebih manly darimu. Astaga!"
Dan sisa hari itu harus dilalui dengan ibu Jooheon yang selalu menggoda keduanya dengan Changkyun yang tidak bisa menahan rona di wajahnya karena pembicaraan ibu Jooheon yang terlalu vulgar menurutnya dan Jooheon yang kesal setengah mati karena ibunya yang mengira bahwa dirinya adalah bottom.
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying! (Jookyun)✔✔
Fanfiction"kenapa kau selalu menggangguku??" "tidak ada alasan. aku hanya suka mengganggumu!" "hiks... aku sudah tidak tahan." "KYAAAA!! Kenapa wajahku berubah?!" "YA!! Apa yang kau sentuh, bodoh?!"