018

547 95 7
                                    

Jooheon menatap keempat temannya dengan jengah. Senyuman mereka itu terlihat benar-benar menyebalkan setelah Jooheon menceritakan apa yang dilakukannya dimalam sebelum mereka pertama kalinya kembali ke tubuh masing-masing.

"Jadi..." Mingyu menaik turunkan alisnya. "Kau menyukai Changkyun?"

"Hah~ iya aku menyukainya."

"Daebakk! Ya Kim Mingyu! Perkataanmu waktu itu benar!" Ucap Soonyoung.

"Sudah kukatakan waktu itu, kau saja yang tidak percaya!" Balas Mingyu dengan sombongnya.

Seungcheol merotasikan bola matanya malas mendengar perdebatan tidak penting itu sebelum kembali memusatkan perhatiannya pada Jooheon.

"Jadi... apa rencanamu?" Tanya Seungcheol.

"Kurasa kau harus segera menyatakan perasaanmu." Usul Vernon yang disetujui Seungcheol.

"Ya... siapa tahu kan jika kali ini kau benar-benar menyatakannya secara terang-terangan, maka kalian akan kembali seperti semula?"

Jooheon menganggukan kepalanya. "Benar juga. Lalu... apa kalian ada ide?"

"Ide untuk?"

Jooheon menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Untuk menyatakan perasaan. Kalian tahu kan... ini pertama kalinya untukku."

"Hah! Serahkan saja pada Kim Mingyu!" Mingyu tiba-tiba menyela sambil menepuk dadanya dengan bangga. "Hal sepele seperti itu, biar aku yang kerjakan! Kau hanya perlu menyiapkan hatimu, Lee!"

"Ya, kali ini aku setuju dengan Mingyu."

Seungcheol dan Vernon, dulu keduanya juga dibantu oleh Mingyu saat akan menyatakan perasaan kepada Jeonghan dan Seungkwan. Hasilnya sangat luar biasa mengingat kelakuan absurd seorang Kim Mingyu.

"Memangnya apa yang kau lakukan Kim?"

"Menyediakan tempat yang romantis untuk kalian!"

Seungcheol dan Vernon tertawa kemudian menepuk pelan pundak Jooheon. "Masalah tempat, kau serahkan saja pada Mingyu, dia ahlinya."

"Kau tenang saja! Akhir minggu ini, bawa Changkyun ke cafe milik sepupuku!" Soonyoung mengacungkan tangannya kemudian mulai mengetik pada ponselnya. "Aku sudah mereservasi-kan lantai 2 untukmu!"

"Lalu kau butuh apa lagi? Bunga?"

Jooheon terlihat berpikir kemudian menggeleng pelan. "Aku akan membelinya sendiri."

"Jja! Kalau begitu ayo mulai berbelanja!" Teriak Mingyu bersemangat.

Jooheon tertawa pelan, bersyukur dia memiliki keempat pemuda aneh namun dapat diandalkan sebagai sahabatnya.

"Terima kasih."

***

Akhir minggu telah tiba. Jooheon telah meminta Changkyun untuk datang ke cafe milik sepupu Soonyoung pukul 7 malam. Jooheon sendiri akan datang pukul 6 untuk melihat hasil pekerjaan para sahabatnya itu.

Dan Jooheon cukup terkesan dengan hasilnya.

Sisi tembok cafe itu ditutupi dengan kain putih, kemudian dengan menggunakan proyektor, Mingyu membuat latarnya bergambar langit malam bertabur bintang. Dan untuk menambah kesan outdoor, sisi kiri kanannya diberi hiasan berupa tanaman. Di lantai pun sudah terdapat lampu berbentuk lilin yang tertata rapi mengelilingi meja makan.

 Di lantai pun sudah terdapat lampu berbentuk lilin yang tertata rapi mengelilingi meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
annoying! (Jookyun)✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang