8 hari setelah menghilang
Kim TaehyungAku tidak bisa lanjut baca buku harian Beomgyu. Entah kenapa aku harus menelaah satu bab di buku harianya. Lagian siapa yang membuat 'bab' di buku harian.
Untuk spekulasiku tentang Beomgyu yang melarikan diri, aku rasa hal itu salah karena tidak mungkin Beomgyu meninggalkan keluarganya begitu saja. Apalagi sepertinya keluarga Beomgyu punya pengawasan yang ketat terhadapnya, aku rasa hal itu mustahil.
"Anda mau pesan apa pak?." Tanya seseorang. Aku langsung menghapuskan pikiranku tentang Beomgyu dan melihat ke arah pelayan kantin itu.
Mina.
Wali kelasku, Pak Taehyung juga tidak sadar ada yang menyukainya. Namanya Kak Mina.
"Anda sibuk? Maafkan saya." Kata Mina. Dia langsung berbalik arah. Namun, aku menggenggam tanganya. Mina terkejut sehingga dia menatapku aneh.
"Maaf, Mina? Boleh tanya ga?." Aku tau Mina terkejut karena aku tau namanya. Tapi Mina langsung duduk berhadapan denganku tanpa menanyakan kenapa aku mengetahui namanya.
"Tanya apa?."
"Kamu kenal Choi Beomgyu?." Tanyaku. Tanpa jeda Mina langsung menjawab "Iyaa, kenal. Saya juga sedih dia hilang."
"Biasanya dia gimana di kantin?." Tanyaku lagi. Mina tidak menjawab seperti tadi, kurasa dia lagi berpikir.
"Biasa aja sih, kalau lagi rame dia ngantri jadi yang terakhir. Terus anaknya ga suka protes, jadi senang gitu kalau dia yang beli makanan disini." Jelas Mina. Jika dia ga pernah protes, kenapa dia mau kabur.
Hal itu janggal.
"Beomgyu baik banget, dia pinter juga kan? pasti banyak banget yang suka sama dia." Ujar Mina kembali. Aku menganggguk.
"Anda mau pesan apa? Saya dari tadi nanya itu tapi anda tidak jawab jawab."
"Yang biasa aja. Yang udah kamu simpan." Kataku. Mata Mina terkejut namun dia tersenyum kembali. Dia mengambil makanan yang aku pesan dan meletakanya tepat di mejaku.
Aku memakan makananku sambil memikirkan hilangnya Beomgyu. Dia peringkat lima dan dia terlalu ramah. Dia punya tabungan pasti buat yang lain bukan kabur.
Karena masih belum ada tanda tanda dia kabur selain dia mengambil uang. Tak disangka ternyata ada anak anak osis yang kemari dengan sebuah musik iringan.
"Kami akan mencari amal. Bagi kalian yang ikhlas ngasih uang tinggal masukan ke sini. Kami ga makan uangnya kok, kami sumbangin ke panti asuhan." Ujar si ketua osis.
Lalu si sektretaris mengumumkan satu nyanyian lagi. "Lagu yang kami nyanyiin judulnya How Far I'll Go dari film Moana, kalau yang tau ikut nyanyi yaa."
Aku menyukai film Moana. Bahkan soundtrack Moana begitu enak sehingga aku mendengarkanya di spotify tiap hari.
Lagu kesukaan Beomgyu.
Aku tidak ingin mendengar lagu itu dan lanjut makan karena aku sudah dilanda lapar. Mereka menyanyikan lagu itu awalnya biasa saja sampai aku berhenti makan karena lirik dari lagu tersebut.
"See the line where the sky meets the sea it calls me
And no one knows, how far it goes
If the wind in my sail on the sea stays behind me
One day I'll know, if I go there's just no telling how far I'll go"Lagunya menceritakan tentang orang yang ingin kabur dari tempat asal mereka. Aku jadi membuka buku harian Beomgyu kembali dan mencari lagu lain yang di tuliskanya di buku.
Let It Go.
"Permisi anak anak, saya boleh request lagu?." Tanyaku langsung. Bahkan lagu Moana tidak selesai dinyanyikan. Tapi mereka tidak bisa melawanku karena aku guru mereka.
"Boleh pak? Yang kami tau ya tapi. Jangan lagu lama." Kata si ketua osis.
"Saya request lagu Let It Go."
"Ahh, masa iya pak, yaudah deh kami nyanyiin. Yiren, lu suka lagu Anna Elsa kan? Sana lu yang nyanyikan." Ucap si ketua osis lagi. Yiren mengambil mic dan menyanyikan lagu Let It Go.
Aku memperhatikan dimana lirik yang janggal di lagu itu.
"The wind is howling like this swirling storm inside
Couldn't keep it in, heaven knows I've tried
Don't let them in, don't let them see
Be the good girl you always have to be
Conceal, don't feel, don't let them know
Well, now they know""Let it go, let it go
Can't hold it back anymore
Let it go, let it go
Turn away and slam the door
I don't care what they're going to say
Let the storm rage on
The cold never bothered me anyway"Aku langsung lari dan memberi mereka uang sekitar lebih dari yang diperkirakan. Aku bahkan meletakan uangku disamping makananku karena tidak sempat memberikanya kepada Mina.
Aku berlari terus sampai menemukan orang itu. Aku melewati lorong lorong kelas dimana anak anak menatapku heran. Tapi aku tidak perduli. Aku harus sampai ke kelas Soobin dan memberitahunya bahwa Beomgyu memang melarikan diri.
"Dimana Choi Soobin?." Tanyaku seketika aku sudah sampai dikelasnya. Teman sekelasnya menggelengkan kepalanya. Ah sial, aku harus mencarinya ke lapangan basket.
Aku berjalan secepat mungkin ke lapangan basket dan aku tidak menemukan jejak Choi Soobin. Tapi aku melihat kepala orang dibalik tempat duduk penonton lapangan basket.
Jika aku melihat kepalanya, maka dia orang yang tinggi. Orang yang tinggi adalah Soobin. Jadi aku bergegas kesana dan menghampiri Soobin.
"Soobin ternyata—."
Aku menghentikan perkataanku ketika melihat Soobin merokok. Aku membuang rokok tersebut.
"Maaf pak, tapi saya masih mau merokok."
"Soobin, sepupumu itu memang melarikan diri. Kamu tau ga biasa impian dia kemana?."
"Aduh pak, saya ga tau. Tapi yang saya tau pasti, Hyunsuk yang biasanya tau semua tentang Beomgyu."
Sial. Aku harus menelfon Hyunsuk lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/210086019-288-k133590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Harian Beomgyu (✔️)
Mystery / ThrillerSeorang guru SMA menemukan buku harian anak murid yang hilang dua hari yang lalu. Buku itu menunjukan keseharian anak itu dan ditiap halaman baru buku tersebut terasa janggal. Apakah buku harian ini menuntun guru itu untuk mendapatkan anak murid ya...