Broken Home

1O ; Pulang Bareng?

Sebelum baca, aku pengen ingetin kalian buat klik tanda bintang di pojok bawah. Vote = kalian menghargai karyaku :)

Minju memicingkan matanya ketika melihat cowok dengan pakaian basket sedang berlari ke arahnya.

Keringat bercucuran dimana mana, ditambah baju tanpa lengan yang dikenakan mampu membuat kaum hawa menjerit histeris.

Semua siswa yang berlalu lalang hanya bisa menatap iri pada Minju.

"Belum pulang?" tanya Jaemin sembari mengacak rambutnya yang basah.

Imbyar

"Hm belum, masih nunggu ryujin piket tadi" ucap Minju lalu mengambil sebotol aqua di tasnya.

"Nih minum," ucap Minju sambil menyodorkan sebotol aqua.

"Buat gue?"

Minju memutar bola matanya malas "Iyalah siapa lagi"

Jaemin meneguk habis minumnya lalu tersenyum sumringah "Ju gue anter pulang ya?" tanya Jaemin lalu melempar botol aqua asal.

"Hmmm"

Tanpa persetujuan gadis itu, Jaemin malah menarik Minju menuju parkiran "Ga usah malu malu gitu elah"

"Eh j-jaem, gue pulang bareng ryujin"

Jaemin yang melihat Ryujin sedang berlari mendekati mereka pun dengan cepat memakai jaket lalu memasangkan helm di kepala Minju.

Jaemin menghidupkan motornya "Cepet naik Ju!" ujar Jaemin. Minju hanya menurut lalu menaiki motor Jaemin. Selanjutnya Jaemin yang tancap gas.

"LAHH MINJUUU?!!" teriak Ryujin.

Tiba tiba ada yang merangkul bahunya "Lo pulang sama gue" ujar Hyunjin sambil menaik turunkan alisnya.

"Ayo!" sahut Ryujin tampak bersemangat.

"Jaem, emang lo tau alamat rumah gue?" tanya Minju sambil berpegangan di ujung jaket Jaemin.

"Hah? Oh gue udah makan kok ju" Minju memasang muka bingung, yang ditanya apa jawabnya apa.

"Lah?! Gue bilang lo tau gak rumah gue dimana???" tanya Minju sekali lagi.

"Iya ju tadi gue udah makan seblak bareng haechan hehe" Kuping ni anak kenapa dah. Minju diem aja udah males ngomong kalau lagi boncengan.

Motor Jaemin memasuki halaman rumah Minju yang begitu luas. Minju turun lalu mengembalikan helm milik Jaemin.

"Kirain lo gatau rumah gue," ujar Minju.

"Lo lupa ya kejadian di balkon waktu itu? Sejak itu gue udah tahu rumah lo disini!" jelas Jaemin.

Minju menepuk jidatnya "Oh iya lupa gue"

"Gimana sih" sebal Jaemin.

"Yaudah balik sana"

"Ngusir nih?"

"Gak mau bilang makasih?" lanjut Jaemin.

"Iya iya makasih Jaemin"

"hehe, gue balik dulu" ucap Jaemin lalu pergi dengan motornya.

Minju berbalik, berjalan masuk menuju rumahnya.

Di depan pintu, ada ayahnya yang sedang berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Siapa?"

"Temen" jawab Minju singkat dengan tatapan lurus segera memasuki rumah.

Pria paruh baya itu hanya menatap Minju lalu menghela napas. "Bahkan aku gagal dalam hal mendidik anak" hmm bau bau penyesalan.

Minggu pagi

Gadis itu tampak meregangkan otot otot tubuhnya yang sedikit kaku. Dengan muka bantal yang masih terpampang, Minju berdiri di balkon kamarnya.

Pletak

Minju mengerjapkan matanya ketika mendapati ada seseorang yang melemparkan batu ke arah balkonnya.

Minju mengalihkan pandangannya ke seberang, ada Hyunjin yang sedang tersenyum jahil.

Gadis itu mengambil batu yang dilemparkan cowok itu, lalu melempar kembali ke arah Hyunjin. "Pagi pagi jangan ngajak berantem ya!" teriak Minju.

Hyunjin cuma nyengir kuda.

"Mandi sana, liat muka lo buluq gitu" sahut Hyunjin, meledek.

Minju hanya menghela napas, lalu berbalik ingin segera mandi.

"Eh ju abis mandi ke balkon ya, ada kue dari mamah" teriak Hyunjin lagi. Minju hanya mengacungkan jempol.

Minju berjalan ke arah balkon setelah selesai dengan mandinya. Gadis itu mendapati sepotong kue sudah ada di atas Meja dekat balkon.

"Makasih ya hwang!" teriak Minju yang tidak di dengar oleh Hyunjin.

Minju berjalan keluar kamarnya sembari membawa kue yang diberikan Hyunjin tadi.

Gadis itu mengetok pintu kamar saudari tirinya.

Pintu terbuka menampilkan gadis lain yang masih dengan muka bantalnya.

"Napasih, ganggu aja!" bentak Wonyoung

Minju hanya tersenyum kecil lalu menyodorkan kue itu "Dari Hyunjin"

Wonyoung tersenyum sumringah, lalu dengan cepat merebut kue itu dari tangan Minju.

"Dah sana pergi" usir Wonyoung lalu menutup pintu kamarnya.