Sebelum baca, aku pengen ingetin kalian buat klik tanda bintang di pojok bawah. Vote = kalian menghargai karyaku :)
Minju melemparkan tasnya dengan sembarangan. Untung saja Doyoung menjemputnya sehingga gadis itu tak perlu menerima ajakan pulang bareng dari lelaki tak jelas itu一Kim Minkyu.
Gadis itu membuka ponselnya yang menampilkan banyak spam chat dari Jaemin. Minju tersenyum, gadis itu senang apabila Jaemin mengkhawatirkannya. Tak lupa juga fakta bahwa ia bukan 'siapa-siapanya' Jaemin hingga gadis itu kembali merasa dipermainkan selama ini.
Tapi tak apa, bukankah mereka hanya sekedar teman tapi mesra? Atau hanyalah sekedar tetangga?
Minju berjalan ke arah balkon berniat mengambil handuknya dan melakukan ritual membersihkan diri. Bertemu dengan manusia kulkas tak membuatnya merasa dingin melainkan kepanasan.
"Buang buang waktu emang, harusnya gue gak usah ketemu si kul一" ocehannya terhenti ketika meihat pemandangan di depannya, tepat pada balkon kamar Jaemin.
Disana ada Jaemin yang sedang bercanda dengan seorang gadis. Mereka terlihat sangat akrab, mudah ditebak karena Jaemin yang selalu mengukir senyum lebarnya.
Entah kenapa perasaan Minju jadi gelisah tapi gadis itu tak mau asal menyimpulkan hanya dengan apa yang ia lihat. Minju kembali masuk ke kamar dan bersembunyi di balik tirai kamarnya. Menguping apa yang dibicarakan oleh kedua insan itu hingga keduanya tak hentinya tertawa.
"Gue masih inget loh, waktu itu lo sok-sokan jadi pahlawan" kata gadis itu. "Gara gara lo harus relain topi lo buat gue, lo jadi kena hukum terus malah mimisan pas berjemur hahaha" lanjutnya.
Jaemin tertawa mendengar omelan gadis disebelahnya hingga tak tahu ada yang memantaunya di seberang. "Daripada lo dikit dikit nyemprot antis sampe muka pak dono ikut lo semprot, segitu jijiknya ya lo sama debu" sahut Jaemin tak mau kalah dalam meledeki kelemahan masing masing.
"Ih jaemm, lo gak tau berapa banyak debu di dunia iniiii. Jan lo remehin karna akibatnya bisa fatal kalo lo terus menerus kena kuman dari debu itu. Gue gak mau satu kuman pun menempel dibadan gue. Maka dari itu gue bawa antis kemana mana dan mandi lima kali sehari" ujar gadis itu panjang lebar.
"Hahaha lo kalo ngomong masih kek dulu ya" ujar Jaemin.
"Apa?"
"Kayak anjing menggonggong anjir hahaha"
"Gue banyak omong salah diem juga salah" kata gadis itu merajuk.
"Iyalah lo kalo ngomong udah kek dokter ga waras" kata Jaemin. "Kalo diem juga malah kek orang bego hahaha"
"Ah lo mah masih aja ngeselin" kata gadis itu sambil melipat tangannya didepan dada, masih merajuk.
"Lo juga masih aja lebay" ledek Jaemin sambil merangkul gadis itu lalu mengacak rambutnya.
"Berantakan woy!" kata gadis itu lalu bangkit meninggalkan Jaemin, menyembunyikan semburat merah dipipinya.
Jaemin hanya terkekeh.
Sedangkan gadis dibalik tirai itu hanya menghela napas antara kesal dan pasrah. Ia merasa Jaemin memang baik ke semua cewek. Perlakuan Jaemin padanya ternyata memang berlaku pada gadis lainnya, Minjunya aja yang ke-GEER-an.
Perlu diingatkan mulai hari ini Minju enggak boleh baper sama perlakuan Jaemin. INGAT!
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
FanfictionSiapa bilang anak broken home gak berhak bahagia? © tyyziella 2O2O Rank : #1 in kimminju [17.10.20] #1 in jaeminju [11.10.20] #2 in jaeminju [10.20.20] #3 in jaeminju [07.10.20]