11 ; Pindah

2.4K 391 29
                                    

Sebelum baca, aku pengen ingetin kalian buat klik tanda bintang di pojok bawah. Vote = kalian menghargai karyaku :)


Minju berdiri di dekat tangga, menyaksikan semua perkelahian antara kedua orang tuanya, ditambah Doyoung yang berusaha menengahi mereka.

Disana terlihat sang ayah yang sedari tadi membela Minju, mengelak semua tuduhan yang dilontarkan ibu tirinya.

"Oh jadi sekarang kamu lebih milih anak ga tau diri itu daripada aku???? Iyaa?!"

"Maksud ayah bukan begitu mah!" sahut Doyoung membela.

Fyi, Doyoung juga saudara tiri Minju alias kakak kandung Wonyoung. Bedanya Doyoung sayang banget sama Minju.

"Stop! Jangan kamu belain anak haram itu lagi, gara gara dia kita ga pernah bahagia!" ucap wanita itu sembari menunjuk ke arah Minju.

Minju mencoba menahan bendungan di pelupuk matanya tetapi gagal, air matanya berhasil lolos.

"CUKUP!"

"Minju masih punya hak disini, kamu gak boleh menuntut hak anak kandungmu saja!"

"Dia masih berhak bahagia, mulai sekarang dan seterusnya kamu harus bisa menyayangi Minju layaknya anak kandungmu sendiri!"

Ayah Minju sepertinya sudah mulai sadar.

Minju yang dari dulu tak pernah mendapat pembelaan dari ayahnya pun terharu. Apakah ayahnya benar benar berubah? Ingin sekali Minju memeluk pria itu.

"Gak!"

"Hanya ada dua pilihan, anak haram itu atau aku dan Wonyoung yang angkat kaki dari rumah ini??!" lanjut wanita paruh baya itu.

Banyak drama kali emak satu ini.

Wonyoung yang mendengar perkataan ibunya pun membulatkan matanya lalu berbisik "Mah entar aku gak dapet uang jajan dong???"

"Gak perlu! Berbahagialah kalian disini, biar aku sama Minju yang pergi!" ucap Doyoung menengahi lalu berjalan ke arah Minju, mengusap puncak kepala adiknya.

"Besok kami berdua akan pergi dari sini!" lanjutnya lalu menuntun Minju masuk ke kamar.

"Kim Doyoung!" teriak sang ayah namun tak digubris.

Sementara itu Wonyoung dan Ibunya malah tersenyum─lebih tepatnya menyeringai.

Sementara itu Wonyoung dan Ibunya malah tersenyum─lebih tepatnya menyeringai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang"

"Hm?"

"Abang ga usah ikut pergi, gue bisa kok ngekost sendiri,"

"Gak!" sahut Doyoung sembari memasukan barang barangnya kedalam koper.

"Mana bisa gue hidup tanpa adek kesayangan gue, lo juga kan? emang lo bisa hidup tanpa abang ganteng lo ini?" lanjutnya.

Minju menggeleng pelan.

"Nah makanya, besok kita pindah dari sini"

Ceklek

Pintu kamar Doyoung terbuka.

"Ayah?"

Pria itu masuk lalu memeluk Minju dengan erat.

"Maafin ayah"

Minju mengangguk tanpa membalas pelukan dari Ayahnya.

"Gue bantuin ya bang?" tanya Minju yang hendak mengangkat barang barang yang akan mereka pindahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue bantuin ya bang?" tanya Minju yang hendak mengangkat barang barang yang akan mereka pindahkan.

"Gak usah dek, tunggu dalem mobil gih"

Minju menurut lalu masuk ke dalam mobil milik Doyoung.

Setelah selesai memasukan barang barang ke dalam bagasi, Doyoung berpamitan kepada Ayahnya yang sedang berdiri di depan pintu rumah.

"Jaga adek kamu baik baik,"

"Siap!"

"Aku berangkat dulu yah" pamit Doyoung sambil menyalim tangan Ayahnya.

Ga ada corona corona ya gais

"Bang, ini rumah siapa?" tanya Minju sambil menyeret kopernya memasuki halaman rumah tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, ini rumah siapa?" tanya Minju sambil menyeret kopernya memasuki halaman rumah tersebut.

"Rumah gue lah, dah lama gue beli" jawab Doyoung sambil membuka kunci rumah.

"Pake uang?"

"Tenang ini belinya pake uang tabungan gue kok" sahut Doyoung lalu masuk ke dalam rumah.

"Ayo masuk, ngapain bengong disitu?" celetuk Doyoung yang melihat adiknya masih cengo di halaman rumah.

"Bang makasih udah peduli sama gue" ucap Minju sembari memeluk abangnya.

Doyoung membalas pelukan Minju, "Apasih yang engga buat lo, mulai sekarang lo gaboleh sedih lagi"

Minju mengangguk.

Broken Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang