Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Judul sama ceritanya gak sejalur.. asli dah 😭😭
Ohiya btw, Minal 'Aidin wal-Faizin yah buat semuaaaa.. maaf kalo aku punya salah, hehehe. Maaf juga kalo aku pernah ngecewain sama alur cerita yang dibuat dengan absurd 😭😭
Sama satu lagi, yang kemaren ada request.. boleh di koment disini lagi yaah... Aku lupa kalian request di chap mana aja, takutnya gak di bikinin sama aku :<
Juga, always open req yah ^^
Happy reading minna~~
Suasana dikantin yang riuh jadi hening semenjak kedatangan minhee dan teman temannya. Tapi tidak dengan 1 meja dipojok sana yang seakan tak menghiraukan aura penguasa yang menyelimuti tubuh minhee.
Brak
Minhee meletakkan nampannya dengan tidak santai, dan mengambil duduk disebelah wonjin. Kaka kelas yang sudah diklaim sebagai miliknya.
Wonjin tidak memperdulikan orang yang mengklaim dirinya seenak jidat, wonjin memutar bola matanya saat tangan minhee mulai mengelus pahanya. Dengan sendok ia pukul sekuat tenaga tangan itu hingga sang empu meringis
"Gw udah selesai" wonjin menggebrak meja dan menatap tajam minhee lalu melongos pergi dari sana.
>_<
Dengan jalan cepat wonjin memasuki kelasnya yang masih kosong, ia menelungkupkan wajahnya dimeja dan memegang dadanya dimana letak jantung yang sedang berdetak cepat. Wajahnya merah sempurna.
'sial! Lo kenapa jin?' wonjin menjambak rambutnya saat memikirkan tingkah mesum minhee kepadanya.
"Kenapa jin?" Suara berat itu membuat wonjin terkejut dan langsung menegang seperti ketauan maling. Namun langsung mendelik pada pelaku yang membuatnya terkejut.
"Ngapain Lo kesini?" Wonjin perlahan namun pasti menjauh saat minkyu mendekatinya dengan seringai dibibirnya.
"Nyamperin cinta gw? Kenapa hmm?" Dengan cekatan minkyu mencekal tangan wonjin yang ingin kabur. Ia mendudukan wonjin dimeja dan menghimpit tubuh yang terus memberontak. Mencengkram rahang berniat ingin mencium, tapi sebuah pukulan mentah yang mendarat dipipinya membuat limbung dan jatuh tersungkur di lantai.
