chapter.24.mala petaka akan kematian

20 3 0
                                    

jadilah pembaca yang baik vote dan komen sebelum membaca dan minal aid'zin maap telat ngucapinnya maap ya....

●●●●●●

"atas dasar apa kau menghentikan ku sialan! berani kau kepadaku! kurang ajar kau tua bangkak!"bentak pria berjas biru maron itu bernama adam satria.

rina meneteskan air matanya."tolong jangan bawa anak ku."

adam menendang tangan rina yang sedang bersujud kepadanya sebelum berkata."aku tidak peduli bukannya dia bukan anak kandungmu lalu apa masalahnya untuk dirimu? hah!"

adam mengeluarkan pistol dalam saku celananya lalu mengarahkan pistol itu ke arah anak yang sedang menangis di tangan bodyguardnya.

DOR_

rina membulatkan matanya."AAAAAA..ANAKKU!"

"astaga,"pekik viona,viona ingin menolong anak itu tapi tidak bisa,seperti ada dinding yang menghalanginya dan menahan dirinya agar tidak berkutik.

viona melihat lagi kearah mereka,tubuh rina runtuh dan jatuh ke lantai yang dingin melihat anaknya yang tergeletak dilantai dengan darah yang bercucuran,dan dengan rasa tidak berdosa adam tertawa lepas dan langsung meninggalkan rumah yang baru saja pemiliknya dia musnahkan.

viona lalu terpenjam dan dengan sekejab berada pada tempat lain,seperti gudang tapi sedikit mirip markas.lalu adam masuk kedalam dengan diikuti dua bodyguard tadi.

adam bertos ria kepada mereka,tak lama kemudian ada seorang lelaki baruh baya masuk kedalam ruangan itu dengan jas berwarna hitam pekat dan tampang yang menyeramkan,yusuf? itu kan ayah viona,,viona semakin mengerutkan keningnya bingung,kenapa harus ada ayahnya di masa lalu,pusing!.

yusuf berjabat tangan dengan adam lalu tersenyum."bagaimana? apakah semua beres?"tanya yusuf.

"tidak,semua gagal tadinya saya akan membawa dia kehadapan kamu yusuf tapi karena saya tersulut emosi jadi saya lenyapkan saja anaknya,"adam tertawa kecil.

"terserah kau saja ingin berbuat apa kepada mereka,karena saya juga sama seperti kamu geram kepada mereka,terlebih lgi hutang mereka belum terbayar sampai sekarang,"kata yusuf."kalo tidak bisa membayar berarti harus di bayar nyawa karena uang yang di pinjamnya tidak sedikit,"kata yusuf lagi.

"HAHAHA benar sekali,"adam tertawa lepas.

viona meneteskan air matanya,melihat bagaimana ayahnya dulu bersikap sesuka hati,ternyata selama ini ayahnya seorang rentenir yang selalu berbuat semena-menanya kepada orang meminjam kepada mereka.

viona memjamkan matanya kembali dan membuka matanya kembali,dia melihat banyak sekali orang-orang berpakaian serba hitam dirumah yang entah dimana viona berada? viona melihat salah satu bodyguard menyerahkan jasad anak yang mereka tembak kepada yusuf.

"kubur anak itu di tanah ini! dan setelahnya berikan keramik diatasnya agar tidak ada yang tahu bahwa jasad anak ini berada di sini,"

"memangnya untuk apa jasadnya juga harus kita bawa yusuf? bukan kah melenyapkan saja sudah cukup?"adam angkat bicara.

"melenyapkan saja tidak cukup bagiku,aku ingin jasadnya juga lenyap dari bumi ini!"yusuf emosi."karena hutang mereka miliaran rupiah!"

menuruti perintah yusuf karena notabenya adalah bos,bodyguard itu langsung menggali tanah dan mengubur anak itu dalam tanah dalam-dalam,setelahnya bodyguard itu langsung pergi setelah diperintahkan untuk meninggalkan yusuf dan adam dalam ruangan yang kotor itu akibat kuburan baru yang berada disana.

viona yang melihat mereka geram sambil meneteskan air matanya akibat melihat perbuatan yang ayahnya lakukan dimasa lalu.

●●●●●●

viona bergerak dari sadarnya seperti kejang-kejang,lalu bola mata viona seketika berubah menjadi merah dan darah yang keluar dari bola mata itu,yeni was-was lalu memerintah izar dan ayah viona:yusuf memegang pundak dan tangan viona,yeni membaca mantra yang membuat ruangan itu seketika mendengar suara petir dan hujan disaat bersamaan viona mengamuk.

viona melayang lalu menempel di dinding seperti cicak.

izar meringkis lalu mengambil kayu yang diujungnya sedikit tajam."JANGANNN!!"teriak mereka serempak pada saat izar melemparkan kayu itu kearah viona,tapi meleset! kayu itu malah tertancap di dinding bersamaan dengan viona melayang dan berpindah tempat ke dinding lainnya.

viona lalu merangkak mendekati yusuf lalu setelahnya mencekik yusuf kuat-kuat sampai membuat yusuf kehabisan oksigen,menghirup oksigen pun susah baginya karena cekikan viona terlalu kuat.

"lep-as-kan say-a"

"HIHIHIHI....
setelah kau mengambil anak kandungku dan menembak putra tiri ku kau masih minta untuk dilepaskan tidak,TIDAK!"

bukan suara viona yang terdengar dari mulut viona karena yang berbicara dalam diri viona adalah arwah rina yang dulu dia pernnah berhutang kepada yusuf.

lalu yusuf terpental cukup jauh dan menabrak dinding cukup kuat hingga rasanya tubuhnya seperti remuk dan tak berdaya.

dengan darah yang bercucuran dipelipis dan hidung yusuf."ma-ap kan semu-a kesal-ahanku,rina,"

●●●●●●

  copyright2020@ndyindy_330.

jangan lupa vote dan komen agar menambah semangat ku menyelesaikan part ini dengan baik.

BY.INDY JULISTIANTI.

SOSOK ARWAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang