chapter.12.keributan

34 2 0
                                    

hai guys aku minta maap ya mungkin kalau misalnya part selanjutnya bakal lama di publikasikan karena aku bakal semakin sibuk sama tugas😭

○○○

"viona,lebih baik kita pulang.ini udah tengah malam,"ajak bimo sambil mengusap rambutnya frustasi.

"apaan si bimo,gue nggak mau,"bentak viona"kalo misalnya gue gak bisa mecahin teka-teki ini gimana caranya masalah ini bisa selesai,"lanjut viona yang masih tersulut dalam emosi.

"vi,gimana elo mau nyelesaiin,kalo elo sendiri emosi kayak gini.elo harus bisa mecahin dengan kepala dingin,"ujar bimo sedikit membentak karena terbawa emosi.

viona terdiam.memikirkan apa yang bimo ucapkan kalau di pikir-pikir perkataan bimo ada benarnya juga,masalah ini tidak akan selesai kalau viona terbawa emosi.

"it's okey,kita pulang,"final viona.

●●●

viona berjalan sendirian di koridor sekolah sambil membawa setumpukan buku yang berbeda jenis,viona hampir tidak bisa tertidur hanya memikirkan kejadian malam, yang membuat ia akan bertekad meminta dokter dito membuka mulut secara baik-baik.ia tidak akan membuang kesempatan emas ini,viona sudah menemukan dokter dito dan viona tidak akan memebuat usahanya sampai ke titik ini berakhir sia-sia.viona lelah?ya, viona sungguh sangat lelah harus menghadapi sosok arwah yang terus meminta bantuan kepadanya.tapi,kalau bukan viona siapa lagi yang akan menolong mereka,viona juga tidak mau kalau mempunyai sesuatu yang tidak di miliki oleh banyak orang,akan tetapi dia juga bersyukur bahwa ia menjadi orang yang dipercaya karena bisa melihat sesuatu yang tidak bisa di lihat oleh kebenyakan manusia.

dari kejauhan viona bisa melihat dua orang yang sedang ribut
di lapangan karena ulah jahil keduanya,siapa lagi kalau bukan jihan dan bimo,dengan posisi jihan menarik telinga bimo dengan tangan kanannya dan bimo menarik hidung jihan dengan tangan kanannya, kaki mereka berlomba-loba menjinjak kaki satu sama lain.dengan di kerumuni siswa- siswi yang melihat,bukannya di pisahkan mereka malah memberi semangat kepada keduanya agar ada pemenang salah satu dari jihan dan bimo.teriakan anak-anak yang melihat kejadian itu,sungguh!telihat senang sekali atas perkelahian mereka.

"ayo jihan,"
"bimo ganteng ayo semangat nanti ku cium pake bibir ku muach,"
"jihan ayo...yeye..jihan,"
"bimo ayo semangat pangeranku,"
"ayo...ayo..ayo,"
"pasti menang...go..go,"

suara teriakan dari siswa-siwsi yang menonton keributan mereka.sebelum akhirnya pak reza datang dengan membawa sapu lidi dan di lemparkan kepada mereka semua sebelum berkata"kalian bubar...."perintah pak reza menyuruh mereka bubar dari lapangan.siswa-siswi yang mendengar perintah dari pak reza langsung membubarkan diri. kecuali, jihan dan bimo.

pak reza, adalah guru keamanan sekaligus guru di mata pelajaran ips.

pak reza menarik daun kuping jihan sebelah kanan dan daun kuping bimo sebelah kiri yang membuat keduanya mengaduh kesakitan karena ulah pak reza.

"aww..aelah pak..sakit,"ujar bimo mengaduh kesakitan sambil melirik jihan"apa lo,"lanjut bimo.

"apa,"balas jihan sambil melototi matanya mengarah kepada bimo yang di balas pelototan lelaki itu.

"sudah,sudah.kalian sekarang ikut saya ke ruangan bapak," perintah pak reza,yang menghentikan perdebatan antara keduannya.

jihan dan bimo mengikuti langkah pak reza yang memasuki ruangan yang bernuasa putih dan meja yang di tumpuki oleh setumpukan buku pelajaran dan kertas ulangan.bimo dan jihan menduduki kursi yang bersebrangan dengan pak reza.

"apa,"tanya pak reza melihat mereka menatap reza balik.

"apa?"kompak jihan dan bimo seperti anak yang berlagak polos ketika di marahi ibunya.

"DIAM!!,kalian..bikin saya naik darah ya,memang nya kalian mau saya mati gegara ngurusin bocah bandel kayak kalian,"geram pak reza yang melihat mereka hanya diam.

"kenapa kalian diam?"tanya pak reza heran.

"yah..pak kita kan disuruh diam,ya gak han,"bimo sambil menyenggol lengan jihan dengan sikunya bermaksud meminta persetujuan dari gadis itu.

jihan mengangguk-angguk."betul betul betul,"respon jihan dengan mata berbinar.

--
--
--

viona berada di rumah ibu dan ayahnya yang sedang melakukan pekerjaan rumah.ibunya sedang menyetrika dan ayahnya sedang mencuci sepeda yang selalu ia pakai.viona duduk di kursi depan rumahnya.viona terdiam,ia ingin sekali menanyakan hal itu kepada mereka tapi ia takut,takut kalo keduanya tersinggung atas perkataannya.tapi kali ini ia harus memberanikan diri untuk menanyakan hal itu agar dirinya tidak merasa ada yang mengganjal dalam pikirannya.

"ibu?"panggil viona pelan.

"Ya?"balas ibu viona.

"aku lahir dimana?"tanya viona to the point.

hening.

ibunya diam.ibu viona melirik yusuf (ayah dari viona),yusuf ikut terdiam.membuat viona mengerutkan dahinya bingung atas respont yang keduanya berikan,viona yang melihat itu tidak enak hati atas pertanyaannya barusan apakah pertanyaannya ada yang salah?kenapa mereka seperti orang yang yang sedang memikirkan sesuatu entah,viona tidak tahu mereka memikirkan apa.

"ayah udah selesai mencuci sepedanya?,mau viona bantu?"tanya viona berusaha mengalihkan pembicaraan.

●●●

hai guys kayanya masih lama si yang seremnya paling 2 atau 1 part lagi baru deh banyak kejadian yang misterius hehe:v

see you😭
tunggu part selanjutnya ya

SOSOK ARWAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang