chapter.27.Batas Matahari Terbit

21 2 0
                                    

jangan lupa vote dan komen agar menjadi pembaca yang baik dan bijak setelahnya komen setelah selesai membaca part ini...

●●●●●

yeni,izar,dan maya terus menerus menatap viona yang belum terbangun,dengan posisi viona,kaki dilipat dan tangan disatukan yang perlahan semakin membuat tubuh viona melemas.

yeni juga heran kenapa viona sampai saat ini tak kunjung kembali pada raganya,jika nanti pintu labirin tertutup, viona tidak akan pernah bisa kembali pada raganya.

cemas,itulah yang dirasakan mereka terhadap viona yang belum ada perkembangan munculnya jiwa viona kembali pada raganya.

"jika mata hari terbit,dan viona belum kembali pada raganya,dia akan di nyatakan meninggal,"

"aku mohon tolong jemput viona agar kembali pulang,"pinta maya sambil menggoyangkan bahu kiri yeni.

yeni menggeleng."maap tapi kalo pintu labirin sudah ditutup,yang hanya bisa menjemput adalah arwah baik,"

maya meneteskan air matanya,jika anak perempuan satu-satunya tidak bisa kembali dan meninggal dunia,dirinya bersumpah tidak akan memaapkan dirinya sendiri seumur hidup.

"kau dimana nak.....,"lirih maya pelan.

●●●●●●

viona dan rio melangakah hendak menuju cahaya putih yang sangat terang  menderang, seketika langkah viona dan rio terhenti saat melihat dua orang paruh baya berlawan jenis,dengan si wanita memakai kerudung berwarna putih bersih dan si lelaki memakai peci putih tak ada kotoran,cantik dan tampan.

"viona,anakku....,"

suara itu berasal dari lelaki paruh baya bernama romi: ayah kandung viona,viona menatap mereka dengan mata berbinar,
senang.
bahagia.
ketenangan.
kehangatan sebuah keluarga.
itulah yang dirasakan viona saat ini,tak bisa diucapkan dengan kata-kata dirinya sungguh sangat senang melihat dan menatapi kedua orang tua kandungnya dari dekat.

"bunda...papa..,"

viona langsung menerjang kepelukan sang bunda dan sang papa dengan hati bahagia,bagaimana tidak bahagia jika dia bisa melihat keduanya dengan nyata.

"aku seneng bisa ketemu kalian semua,"

viona menatap rina:bunda viona dan romi:papa viona secara bergiliran,viona meneteskan air matanya lagi.

"ayok nak ikut bunda,papa,sama kakak,"kata rina lembut."kamu akan jauh mendapatkan kebahagian yang sempurna bersama kami nak,bunda kira ini mimpi,"

viona terkekeh geli."bunda gak mimpi...,"ujarnya dengan manja kepada sang bunda.

"aku kangen sama bunda,"

"kamu nggak kangen sama papa,"kata romi mengusap pucuk kepala viona lembut.

"kangennn....,"viona melepaskan pelukan dari sang bunda dan menerjang memeluk sang papa dengan bahagia.

"kamu mau ikut kami,"

mata viona langsung berbinar mendengar itu dari bibir papanya, viona mengangguk antusiasi dan tersenyum kepada mereka.

"iya--"

"viona kembali lah nak,"suara yang berasal entah dari mana,lalu mereka semua tersenyum.

"bunda pernah menginginkan kamu mengenal bunda dan tinggal disini bersama bunda,tapi....,"

"tapi apa bun?"

"tapi kamu harus melanjutkan hidup kamu yang belum selesai,membuat kamu mengenal kami saja sudah cukup,pergilah nak,temui mereka dan peluk mereka,tunjukan jalan yang benar,"

"dan kamu harus memberi bimbingan kepada mereka untuk belajar menyembah kepada allah,dengan cara sholat,"tambah romi,lembut.

viona mengangguk dan memeluk  rio dan menangis hingga sesegukan,viona mendongkak kearah rio."kakak bakal kanget nggak sama aku? aku pasti bakal kangen banget sama kakak,dan sama semuanya,"

"kami juga bakal kangen sama kamu,"kata rio."apalagi kakak pasti rindu banget."mereka terkekeh geli dan mencubit hidung mancung viona.

"i love you,bunda,papa,kaka,"

sambil melepaskan pelukannya dengan rio,lalu menempelkan telapak tangannya dibibir dan melepasnya,ciuman jauh.

"i love you too," balas mereka serempak lalu tersenyum.

viona lalu melangkah mendekati pintu labirin dan keluar dari labirin itu dengan senyuman yang tak pernah luntur di wajahnya.

●●●●●●

jiwa viona melihat raganya yang terbaring lemah,viona menatap raganya sebentar.

"ternyata gua cantik juga ya...,"gumam-nya pelan.

astaga! dengan keadaan genting dan gegabah viona masih saja menilai dirinya sangat unfaedah.

seketika dewi batin viona menjerit,GUE EMANG CANTIK KAN.

lalu viona membaringkan jiwanya diatas raganya yang terbaring,belum sempat jiwanya terbaring sempurna,seketika tubuhnya merasakan sakit amat luar biasa,jiwa viona langsung berdiri lagi dan refleks melihat ke arah jendela,ternyata matahari sudah terbit dan terang memenuhi seisi bumi.

"astaga mataharinya sudah terbit,"

●●●●●●

copyright2020@ndyindy_330.

jangan lupa vote dan komen setelah membaca agar menjadi pembaca yang baik dan bijak.

BY.INDY JULISTIANTI

SOSOK ARWAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang