chapter.29.kasih sayang hati seorang ibu untuk merelakan anaknya kembali

18 2 1
                                    

jangan lupakan vote dan komen agar menjadi pembaca yang baik dan bijak...

●●●●●

viona berada pada alam yang begitu tak bisa di deskripsikan,seperti padang pasir yang hampir tidak ada air dan juga rumah satu pun,tapi ada berbagai pintu yang sangat bagus,dan setelahnya dia juga melihat banyak sekali manusia yang berbaris,tidak tahu menunggu apa,ah! viona bingung dimana sih ia berada.

"kalo aja ada ibu,pasti aku nggak akan bingung,"

tiba-tiba ada angin begitu kencang membuat viona terbawa dan melayang masuk di salah satu pintu cahaya putih,viona hampir memberontak tapi tak bisa karena aingin tidak bisa di sentuh hanya bisa di rasakan.

jiwa viona perlahan masuk kedalam raganya,viona terbangun dan merasakan berat di badannya,ia mulai merasakan sesuatu yang menggenggam tangannya dan ternyata itu tangan ibunya.

"ibu?......,"

gumam-nya pelan karena melihat sang ibu di samping dengan keadaan berbaring,viona menoleh ke pada yeni dann izar meminta penjelasan kepada mereka.

dan yang lebih membingungkan lagi,kenapa ia harus memakai baju pengantin seperti ini,siapa yang mau nikah? terus ibu-nya lagi ngapain? kenapa ibunya berbaring seperti itu? ia jadi pusing sendiri jika harus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi kepada nya saat ini.

"aku kenapa? kok pake baju halu begini," viona terkekeh geli.

yeni mengusap air mata yang membasahi pipinya dengan tangan."kamu harus tabah viona,"

izar mengangguk."iya kamu yang tabah ya dek," dengan keadaan kening berkerut,viona menoleh ke pada mereka yang sedang berlutut dengan kepala menunduk.

kening viona semakin mendalam karena pernyataan yang dilontarkan oleh keduanya."maksud kalian apa?"

izar mengusap bahu kiri viona."doa kan ibu mu agar di terima di sisi allah,"

viona menggeleng,maksud mereka apa coba? apa yang memang terjadi? tolong jelaskan,ibunya? lalu semua ini apa?,pikiran negatif mulai memenuhi seisi otaknya,tapi pikiran itu langsung ia tepis jauh-jauh,oh mungkin saja ibunya sedang lelah,maka dari tu dia tertidur di lantai.

bukan viona! pemikiran itu terus saja mengganggu otaknya,sungguh sangat memalukan jika dirinya dilihat seperti seorang yang sangat tolol dimata orang yang melihatnya.

"ma-maksudnya a-apa?"

"ibu kamu mengorbankan dirinya untuk bisa mengembalikan raga kamu yang pergi,"

shock,pernyataan yang di lontarkan di bibir izar membuat viona langsung menoleh ke arah maya,viona menggeleng pelan,tidak,tidak mungkin ibu-nya meninggalkannya,apa ibunya lupa mereka bahkan sudah membuat janji satu sama lain agar tidak ada yang pergi atau meninggalkan,lalu semua yang di katakan ibunya apa? bullshit!.

viona terus menggeleng,ia berdiri melepaskan genggaman dengan sang ibu,viona lalu menendak sapu dan mengacak-acak benda yang beradadi atas meja.

"IBU PEMBOHONG! DASAR PEMBOHONG BESAR!! AKU BENCI IBUUUU!! HIKS....HIKS...,"

viona terduduk mengusap lembut pipi tirus sang ibu,sakit hati! itulah yang ia rasakan saat ini,jangan kan untuk berdiri,kakinya lemas dan seketika tak berfungsi,viona-viona lu bego sampe gak tahu keadaan ibu kayak gini,makinya dalam hati.

seketika batin viona menjerit sakit,IBUUU!!!!!.

"aku kecewa sama ibu,aku kecewa sama takdir,takdir ini gak adil,kenapa dia tidak mengambil diriku saja,baru saja aku di tinggalkan ayah dan sekarang aku di tinggalkan ibu juga,aku sudah menjadi anak yatim piatu saat lahir,dan cuman kalian yang membuat kata itu terhapus dalam diriku,hiks...hiks.....hiks....,"

Yeni dan izar mengusap punggung viona,mereka juga sama tidak kuat nya,apalagi pada saat viona mengatakan ingin di cabut nyawanya agar bisa bertemu dengan keluarga tiri dan kandungnya.

"cabut nyawaku ya allah! aku tak kuat dengan semua ujian yang kau berikan kepadaku,ini terlalu sakit,hiks..hiks..,"

"sudah viona ikhlaskan ibumu,jangan seperti ini,yang ada nanti kamu bisa depresi karena masalah ini,"ujer yeni membuat viona menoleh lalu mengusap air mata,ia mengangguk sayu.

"aku akan memerintahkan warga desa kita agar menyiapkan tanah untuk berkubur,dan aku akan menginformasikan agar mereka membantu memakamkan ibu mu,"izar berdiri dengan tangan yang di silang di belakang punggung.

●●●●●●

copyright2020@ndyindy_330.

jangan lupa vote dan komen agar bisa membuat aku semanngat untuk nulus cerita.

BY.INDY JULISTIANTI.

SOSOK ARWAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang